Minggu, 17 Desember 2017

Bila terus ikut campur; Kami berjanji akan membuat Indonesia seperti Palestina (Presiden Israel) #CoffeeBreak13

23:02
17.12.2017

Bagaimana pendapat teman-teman tentang kalimat yang menjadi judul coffee break kali ini? kaget? takut? sedih? senang? atau bahkan biasa saja?. Semua ekspresi adalah hak teman-teman dan disini saya hanya akan menceritakan sedikit bagaimana pandangan dan pendapat saya.
Sebagai negara muslim terbesar di dunia,  tentu Indonesia sangat berpotensi menjadi negara 'sasaran' seperti palestine, sangat berpotensi. Kebersatuan, ketinggian rasa peduli dan kemayoritasan muslim di negara kita tentu membuat para yahudi itu gentar. 
Isu ini menyebar karena Israel geram, banyak dari situs-situs kenegaraan mereka dibombardir oleh para peretas yang mayoritas berasal dari Indonesia. Karena masalah ini, Israel mengatakan agar Indonesia tidak perlu ikut campur dengan urusan mereka apalagi sampai meretas situs-situs kenegaraan. Israel bisa saja menyerang Indonesia sama dengan saat menyerang Palestina, hal ini disampaikan oleh presiden Israel Reuven Rivlin. 
Tak banyak kata, hanya betapa kagumnya saya atas kesombongan luar biasa yang dimiliki oleh kaum yahudi yang amat terhormat ini, betapa mereka merasa dunia ini akan selamanya dan mereka akan abadi didalamnya. Betapa mereka tidak punya hati dan rasa kemanusiaan, tidak peduli pada anak kecil, orang tua, perempuan atau siapapun itu demi memiliki sesuatu yang sama sekali bukan hak mereka.
Disamping segala hal yang terjadi, saya bersyukur tentang perkataan yang menjadi judul coffee break kali ini. Jika hal itu benar terjadi, maka Allah telah menyediakan jalan untuk kita berjihad dijalanNya. Mimpi dari setiap muslim yang ada di dunia ini, mati syahid, mati di jalan Allah swt.
"darah kami yang berceceran di bumi Palestina, darah kami yang tercecer di bumi Al-Aqsa, daging kami yang berhamburan disana, jadikanlah ini sebagai cara kami untuk meminta surga-Mu yang tertinggi ya rabb?" pertanyaannya "apakah sama surga yang kita inginkan dan surga yang mereka inginkan? apa yang mau kita korbankan untuk meminta surga yang sama?"
Bukankah pertanyaan tadi cukup menggugah hatimu untuk mengerahkan segalanya, bahkan sekedar mengorbankan nyawa untuk tanah kita palestine?
Hal yang paling ditakutkan oleh Yahudi adalah persatuan kaum muslim, persatuan yang terjadi karena baroqah dari Allah, Insya Allah kita akan datang ke Palestina, memerdekakan Palestina, memerdekakan Baitul Maqdis, dan sholat disana dengan merdeka. Itu tadi cuplikan perkataan ust. Felix Siauw disalah satu ceramahnya.
Menelaah perkataan itu, membuat kita yakin bahwa perjuangan ini harus terus dilanjutkan tidak peduli dengan ancaman apa yang diberikan, bahkan tindakan apa yang akan kita peroleh nanti. Karena apakah sama surga yang kita inginkan dan surga yang mereka inginkan? apakah sebanding perjuangan yang kita lakukan? tindakan kita lah yang akan menjawab.

Minggu, 26 November 2017

artikel intip jurusan

"Artikel dalam kontribusi intipjurusan.com"

ceritanya sedang berusaha jatuh cinta pada jurusan sendiri, jadi banyak dipuji-puji nih. Selamat menikmati, hati-hati ketagihan yaa...




Halo Intipers!!! Sebelumnya perkenalkan nama saya Rizka Wulandari Putri biasa dipanggil Rizka atau Ica juga boleh. Saya mahasiswi fisioterapi angkatan 2015 dan sekarang sedang menjalani semester 5 di Universitas Muhammadiyah Malang. Sama seperti teman-teman yang lain, disini saya akan menjelaskan tentang apasih fisioterapi itu? Prospek kerjanya gimana? Dan hal-hal lain yang kayanya bakal penting banget buat teman-teman intipers tahu. Semoga apa yang saya tulis bermanfaat dan memberikan pencerahan buat teman-teman dalam memilih jurusan kuliah kedepannya, lets check it out!

Fisioterapi? Apasih itu?
Sebelum menjelaskan lebih jauh, gimana kalau kita tahu dulu apasih fisioterapi itu sendiri? Karena gak sedikit yang bilang fisioterapi itu tukang pijet walaupun memang ada benarnya juga, bedanya kita memijat dengan tehnik manipulasi tertentu dan berdasarkan ilmu yang mumpuni cieh. Fisioterapi adalah proses merehabilitasi seseorang agar terhindar dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian, diagnosis, perlakuan, dan aktivitas pencegahan. Tujuan dari dilakukannya fisioterapi adalah untuk mengembalikan fungsi tubuh setelah terkena penyakit atau cedera. Banyak nih pertanyaan yang pernah aku denger sebelumnya, fisioterapi sama gak sih kak dengan dokter? Beda dong walaupun sama-sama boleh mendiagnosis dan buka praktik sendiri. Fisioterapi sama gak sih kak dengan perawat? Jelas beda walaupun sama-sama merawat pasien tapi dengan konteks yang berbeda. Fisioterapi adalah profesi yang berdiri sendiri dan tergabung juga dengan ilmu kesehatan. Prodi S1 fisioterapi di UMM adalah prodi yang baru lahir di UMM dan satu-satunya S1 Fisioterapi di Jawa Timur. Kebayang gak betapa banyak saingan kita untuk menduduki bangku di fisioterapi? Nah untuk menjawab kekepoan kalian yang lainnya, yuk intip terus infonya.
Ini anggota kelasku 38/50


Apa aja kak yang dipelajari di fisioterapi?
Apa yaa? Yang dipelajari di fisioterapi tentunya adalah dasar-dasar ilmu kesehatan, kedokteran, dan tentunya fisioterapi itu sendiri. Seperti psikologi kesehatan, ilmu perkembangan gerak, patologi neuromuscular, fisioterapi pediatric, fisioterapi musculoskeletal, biomekanika & kinesiologi dan mata kuliah lainnya. Ilmu-ilmu ini mengajarkan tentang berbagai macam penyakit muskuloskeletal, neuromuscular, dan kardiopulmonal. Setelah mendalami asal-muasal sebab-musabab penyakit itu selama kurang lebih 2 semester kita pun akan belajar tentang penanganan fisioterapinya selama bersemester-semester hehe. Pembelajaran fisioterapi cocok buat kalian yang lebih suka action daripada teori karena sehari-harinya pembelajaran kita lebih condong ke action dan skill. Bahkan pada pembelajaran fisioterapi olahraga, kita juga melakukan lari, sit up, push up untuk merasakan dan memahami bagaimana menjadi atlet itu sendiri agar lebih mudah menangani cedera yang dialami para atlet. Untuk mata kuliah pilihan yang nantinya akan diambil di semester 7 ada beberapa pilihan seperti spa & kecantikan, akupuntur, maupun homecare.
Mata kuliah yang paling berkesan
Absolutely anatomi. Why? Anatomi adalah pembelajaran dasar yang harus dipelajari bukan hanya oleh mahasiswa kedokteran melainkan ilmu kesehatan juga. Kenapa mata kuliah ini paling berkesan? Selain karena matkul ini adalah matkul yang paling pertama kita dapat saat semester 1 dan ini juga adalah awal mula bagaimana saya mulai jatuh cinta pada jurusan sendiri hehe. Di anatomi kita diharuskan bertemu dengan mayat yang sudah diawetkan atau disebut ‘cadaver’. Bersama ‘guru besar’ sebutan kami untuk para cadaver ini, kami bisa mempelajari banyak hal seperti organ manusia, otot, kulit, tulang hingga sel terkecil dari manusia itu sendiri. Awalnya takut dan grogi apalagi saat pertama kali jumpa dan diharuskan melakukan tradisi di laboratorium anatomi, memegang seluruh tubuh cadaver tanpa menggunakan handscoon. Gak jarang banyak dari teman-teman yang masih takut dan agak parno, ada yang harus nangis dulu sampai diberikan wejangan oleh kakak-kakak aslab. Anatomi adalah mata kuliah terberat waktu itu, karena tuntutan hapalan yang sangat tidak sedikit ditambah lagi harus lulus pre-test sebelum mengikuti praktikum membuat kami terlebih aku harus mati-matian berjuang menghapal seluruh komponen tubuh manusia. But, walaupun kedengerennya susah ya? Tapi semuanya mudah kalau dijalanin dengan sungguh-sungguh kok. Percaya gak aku pernah dua kali gak boleh ikut praktikum karena gak lolos pre-test loh? Hehehe. Semuanya mudah kalau dilakukan dengan sungguh-sungguh, alhasil lulus lah aku dari mata kuliah ini walaupun agak sedih karena harus pisah sama kakak-kakak aslab yang idaman banget hehehe.
Foto kelasku fisioterapi 2015 B setelah UAS Anatomi terakhir. Yang hijau ditengah itu kakak-kakak aslab nya.


Tugas dan kegiatan lapangan
Berbicara masalah tugas, tentunya di fisioterapi hal paling utama yang harus kita kuasai selain teori dan action dalam memberikan treatment kita juga harus memiliki komunikasi yang baik terutama kepada pasien. Saat di semester empat kemarin, kelas kami dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk melakukan visit pasien dan mencari pasien yang sesuai dengan kasus yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah. Berhari-hari ‘piknik’ ke rumah sakit yang ada di malang demi mencari pasien yang sesuai dan bersedia. Tak jarang pulang dengan tangan kosong karena pasien yang didapat belum sesuai atau belum bersedia untuk menjadi sasaran penelitian. Alhamdulillah setelah bekerja sama dengan kakak tingkat  yang sedang magang di rumah sakit akhirnya kami menemui pasien yang pas dan bersedia. Visit kerumah pasien tersebut membuat komunikasi antara kami dan pasien mulai terjalin. Pengalaman ini merupakan pengalaman yang menarik karena melalui cerita yang pasien sampaikan aku jadi merasa seperti... seperti jurusan ini amatlah bermanfaat bagi orang lain dan dapat menolong orang banyak. Selain itu ada juga nih salah satu tugas di semester 5 yang paling menarik, senam lansia dan pemeriksaan gratis di desa binaan. Teman-teman mempercayai aku sebagai ketua pelaksana walaupun banyak uji kesabaran dan keteguhan hati, Alhamdulillah acara ini berhasil dan sesuai target. Sangat terharu pas ngeliat banyak banget mbah-mbah yang untuk berjalan aja susah tapi masih antusias mengikuti acara kami dan peduli akan pentingnya kesehatan di usia senja. Banyak memori berkesan lain yang dialami selama menjadi fisioterapi, pengen sih diceritain semua tapi gak bakal cukup kalau dijabarin di artikel ini hehe. Jika sudah memilih fisioterapi maka harus siap terjun ke masyarakat karena menjadi calon tenaga medis berarti siap untuk mengabdi dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati. (cailehh)









Setelah acara senam lansia selesai nih, mukanya pada lega banget yaa...

Prospek kerjanya gimana kak?
Nah ini pertanyaan paling menarik. Alasan utama aku dulu memilih fisioterapi karena bisa buka praktik sendiri, mirip-mirip dokter kan? Selain itu fisioterapi juga boleh mendiagnosa suatu penyakit tertentu. Banyak juga sih alasan lainnya, mulai dari fisioterapi adalah jurusan yang langka di Indonesia karena hanya beberapa universitas yang memiliki jurusan ini apalagi S1 nya. Dengan langkanya jurusan ini maka kebutuhan tenaga kerja di bidang fisioterapi amatlah luas tanpa batas. Fisioterapi juga gak cuma bisa kerja di rumah sakit atau puskesmas melainkan buka praktik sendiri seperti yang aku jelasin diatas, enak banget kan?. Selain itu fisioterapi juga bisa membuka klinik spa & kecantikan, klinik baby massage, menjadi tim medis di kesatuan tim olahraga, menjadi instruktur gym atau pemilik pusat kebugaran, atau mau jadi dosen fisioterapi juga bisa. Banyak hal yang bisa kita lakukan kedepannya, satu lagi nih yang paling kekinian yaitu menjadi pengusaha. Alat-alat fisioterapis yang menggiurkan juga bisa dijadikan ladang pemasukan kedepannya. Jadi tunggu apalagi intipers? Keep movin forward with physiotherapy yuhuuu.



Selasa, 14 November 2017

Dibalik hingar-bingar kota #CoffeeBreak12

Malang sedang berada pada musim yang sendu, November rain.
Hidup dikota rantau ini kurang lebih dua setengah tahun membuatku belajar banyak, yang mungkin tak akan kudapati jika hanya tetap dikampung halaman.
Hiruk-pikuk kota, macet dan padatnya lalu lintas,suara tawa yang mudah kutemui disegala sudut, aku melihat warna yang belum pernah kudapat, aku mendengar nada yang belum sempat terucap,
Kota ini ramai tapi sunyi.
Dibalik hingar-bingar kota ini, masih banyak yang luput dari kata sejahtera. Masih banyak nyawa-nyawa yang lupa akan haknya untuk bahagia atau bahkan hanya sekedar hidup lebih ada. Masih banyak tubuh tua renta yang terpaksa bahkan dipaksa "bekerja" demi sepiring nasi esok hari, demi terbukanya mata lagi, tak rela jika harus pasrah dijemput kematian.
Saat berjalan menyusuri jalan raya dimalam yang dingin, seingatku saat itu hampir tengah malam, sehabis rapat layaknya aktivis setengah malas sepertiku. Mengendarai motor dengan kecepatan standar agak ke tepi, dari jauh terlihat sosok bungkuk yang sedang mendorong gerobak dengan lagu umum "susu murni", hati kecil sudah meronta-ronta minta agar motor ini berhenti dan membeli susu itu barang dua botol, alhasil sosok disebelah kiri menang atas argumen kali ini, aku tetap melaju sambil membayangkan empuknya kasur kos.
Dasar egois! makiku pada diri sendiri, apa susahnya stop sebentar dan beli susu tadi? apa susahnya mengorbankan lima menit waktumu? barangkali pembelianmu malam ini adalah rezeki pertama kakek itu hari ini, barangkali pembelianmu bisa mengganjal perutnya yang belum terisi sejak tadi pagi bahkan kemarin?
Ya, pengalaman malam ini menjadi hal yang berharga buatku. Jangan pernah menutup telingamu dari suara hati nurani yang selalu meminta didengarkan dan dilaksanakan. Jangan hanya menjadi seonggok daging yang hanya peduli akan perutnya sendiri, ingatlah kau manusia! berbagi adalah makanan untuk hati nuranimu.
Sejak saat itu, menunda untuk melakukan kebaikan menurutku adalah hal yang tidak boleh  dilakukan. karena sekali itu terjadi, maka hanya selangkah lagi setan menang akan argumennya. Dan 1000 langkah menuju kegagalan kita menjadi manusia seutuhnya. Berbagi tak akan membuatmu miskin, boros yang membuatmu miskin. Berbagi adalah memberi manfaat untuk orang lain dan boros adalah mengeluarkan uang untuk dirimu sendiri akan hal-hal yang sebenarnya tidak begitu kau perlukan.
Apresiasi lah orang-orang yang dengan keterbatasannya masih mau berjualan dan mencari rezeki yang halal, belilah sekalipun kamu tidak membutuhkan apa yang dijualnya. Bisa jadi bahkan bisa dipastikan, rezeki yang bagi kita tidak seberapa itu dapat memberikan kehidupan mereka dihari selanjutnya. Di dalam Al-Quran telah dituliskan, didalam rezeki kita terdapat hak orang lain yang harus kita berikan.
Ingat! kalau bisa belinya dengan uang lebih yaa atau jangan ambil kembaliannya, Insya Allah itu mendapat berkah.

Kamis, 09 November 2017

Bersyukur #CoffeeBreak11

ketika kamu dihadapkan pada keadaan yang membuatmu tidak bersemangat lagi, apa yang ingin kau lakukan?
Mungkinkah ini disebut dengan kufur nikmat?
tidak bersyukur atas nikmat yang telah Allah swt berikan.
Menjalani hari-hari tidak seperti apa yang kau impi-impikan dulu, mungkin iya menjalaninya dengan setengah hati. Padahal kita tidak pernah tahu bagaimana menakjubkannya Allah swt menciptakan takdir itu untuk kita dan kebaikan apa yang akan kita terima pada endingnya nanti.
Bersyukur, adalah cara paling ampuh untuk terus merasakan bahagia. Berbagi, adalah cara paling indah untuk menikmati segala karunia yang telah Allah swt berikan.
Seburuk apapun orang lain menilaimu, sejelek apapun IPK mu dikampus, sesedikit apapun uang bulanan yang dikirimkan orang tuamu, segitu merasanya kamu tidak memiliki kemampuan apapun, tetaplah bersyukur!Sungguh nikmat islam dan iman adalah kenikmatan yang hakiki. Dibalik semua kekurangan yang kau pikir banyak padahal diluar sana orang lain lebih menyedihkan darimu tapi sanggup bersyukur, pasti ada hikmahnya.
Bersyukur bersyukur bersyukur, menulis seperti ini sebenarnya adalah nasihat untuk diri sendiri, untuk kawan sesama muslim, dan untuk semua orang yang sedang merasa tidak beruntung atas penghidupannya,tidak beruntung atas apa yang dialaminya sekarang, padahal hidup itu diimpikan oleh orang banyak.
maka bersyukurlah karna Allah swt pasti memberikan yang terbaik bagi hambaNya.

Selasa, 31 Oktober 2017

kepulangan terbaik

Untukmu putri kecil yang telah lama kami tunggu-tunggu..
Tenangkah disana?
Percayalah sayang, kami melepasmu dengan ikhlas
Percaya bahwa ketentuanNya pastilah yang terbaik
Mungkin benar, surga lah tempat terbaik untukmu menetap 

Aunty selalu menghitung hari agar bisa berjumpa dan bermain denganmu, membelikan pakaian-pakaian yang lucu sudah menjadi rencana yang selalu aunty pikirkan, membayangkan kelak kamu akan menjadi hafizah yang membawa ayah dan ibumu kesurga, nenek dan kakek, serta seluruh keluarga..
Ammaca, panggilan yang sudah aunty siapkan agar nanti kamu  bisa memanggilku dengan mudah..

Telah lama kami menunggumu, tapi sekali lagi, Allah lebih menyayangimu..
Kehidupan dunia mungkin tak baik untukmu
Singgah didunia mungkin tak Allah berikan untukmu
Tentu rasa kasihNya terhadap hamba adalah kasih yang terbaik..

Pemberian yang tertunda juga termasuk pemberian..
Baru saja kamu datang, dan Allah menjemputmu lagi untuk tetap menetap disana
Tentu kepergianmu memiliki arti, yang hanya diketahui olehNya..

Tunggu kami dipintu surga sayang

Senin, 30 Oktober 2017

rindu

Mama, satu kata berjuta makna.
 Mama sosok yang selalu kurindukan, walau sehari tak bertemu. Berjarak dengannya karena harus menuntut ilmu dikota perantauan membuatku belajar banyak. Belajar memahami bahwa tak selamanya mama akan selalu ada disampingku,tak selamanya akan menyiapkan bekal kesekolah, menjahitkan baju boneka kesukaanku, menemaniku merapikan mainan dan semua hal yang kami lakukan saat aku kecil dulu. Kini, sekedar memberi kabar dua hari sekali saja kadang sulit kulakukan.
Mama sosok tangguh yang bisa segalanya, wanita tercantik terhebat tersabar dan tersegalanya didunia ini, tak ada kekurangan suatu apapun. Mama ibu yang cerdas yang selalu mampu menjawab apapun yang kutanyakan tentang dunia ini, mama memiliki suara emas yang hanya diturunkan 30% kepadaku, walaupun mama jarang masak karena tak memiliki banyak waktu tapi sekali masak mampu membuatku merasakan lapar setiap saat.
Mama..mama..mama aku sampai lupa kapan terakhir kali mama marah karena kesabarannya yang melebihi apapun.
Aku sampai lupa kapan mama pernah melarangku untuk melakukan apapun yang kumau "hal positif".
Aku sampai lupa apa mama pernah telat barang sehari mengirimkan uang bulanan.
dan  apa pernah aku membahagiakan mama?
Aku punya satu pertanyaan, apakah semua ibu semulia ini?
Apa yang harus kulakukan untuk membalas jasanya & membahagiakannya?
Percayalah maa, setiap sujud doa ade selalu nama mama dan papa yang menjadi kesyukuran paling utama, nikmat memiliki surga dirumah. tak terucap segala pengorbanan dan cinta kasih yang telah mama dan papa berikan bahkan tak pernah kurang apapun.
Maaf jika anak perempuan kalian satu-satunya ini belum bisa memberikan yang terbaik dan masih sepenuhnya bergantung pada mama dan papa.
Semoga waktu kita dialam yang sementara ini masih panjang ya ma pa, ade ingin mempersiapkan mahkota surga untuk mama dan papa , Aamiin.

Sabtu, 23 September 2017

Impian? Harus? #CoffeeBreak10

Impian? Satu kata penuh makna yang harus dimiliki semua orang, tidak peduli siapa dia, darimana ia berasal, mampu atau miskinkah, cantik atau jelek kah, bahkan normal atau tidak kah. Impian adalah energi agar seseorang tetap hidup, bahan bakar semangat dan alasan utama kita bernafas. Impian banyak bentuknya, ada yang mempunyai mimpi sederhana karena terlalu malu untuk memiliki mimpi yang lebih besar mengingat keadaan tidak mendukungnya, ada yang bermimpi sangat besar karena memang semesta seakan sangat mendukungnya hingga memiliki mimpi yang besar adalah suatu kewajiban. Jelas atau tidakkah mimpi itu, setiap orang pasti memilikinya seperti mimpi untuk lulus kuliah tepat waktu, mimpi untuk membahagiakan orang tua, mimpi untuk membeli baju model terbaru minggu depan, semua itu sebenarnya hanyalah rencana yang berbentuk impian.
Saya adalah salah satu orang yang baru-baru ini menemukan apa sebenarnya impian saya, setelah melewati pengalaman hidup yang bisa dibilang cukup melelahkan. Tidak diterima di beberapa universitas setelah enam kali tes dan setelah tes yang ketujuh kalinya baru diterima, pengalaman yang membuat saya sesak jika mengingatnya. Saya termasuk siswi yang selalu tiga besar saat SMA, tidak begitu bodoh tapi tidak begitu pintar juga, mengikuti bimbel intensive setiap hari sampai sore demi mempersiapkan ujian masuk PTN tetap saja membuat saya gagal dan akhirnya masuk di salah satu perguruan tinggi swasta. Tidak ada yang patut disesali karena saya percaya inilah jalannya, walaupun impian besar saya bisa diterima dijurusan sastra inggris dan akhirnya sekarang berada di jurusan kesehatan, awalnya sulit tapi pelan-pelan bisa disyukuri.
Saya menyukai hal-hal seperti menulis, membaca, menggambar, mengarang sesuatu, mengutip kata-kata mutiara dari buku-buku penulis terkenal tapi hal ini sangat berbanding terbalik dengan jurusan saya yang mengharuskan untuk menghapal, mempraktekkan, menghitung dan hal-hal apalah itu. Walaupun tidak menyukainya, saya belajar untuk menerima dan mencintai jurusan saya sekarang, cinta datang karena terbiasa. Di semester empat, akhirnya saya mencoba untuk menembus batas dan mewujudkan mimpi saya yang sebenarnya, menulis, berkarya, dan bisa dinikmati orang banyak. Saya mengikuti salah satu ajang kampus dalam mencari penulis terbaik, Alhamdulillah saya menjadi satu dari lima orang terbaik yang mana sebagian besar berasal dari jurusan sastra saya malah berasal dari jurusan kesehatan. Hal ini membuat saya semakin yakin, bahwa mimpi memang memberikan energi positif, membuat apa yang hampir mati kekeringan bisa hidup kembali, membuat yang mendung kembali menemukan mataharinya, saya bahagia yang tentu hanya akan dirasakan bagi orang-orang yang percaya akan kekuatan mimpi. Mimpi saya tidak berhenti disitu.



Dari zaman SMA saya terbiasa menuliskan apapun impian atau keinginan didalam buku hitam tebal yang biasa saya sebut buku ajaib. Kekuatan dari menulis mimpi dan mengupayakannya memang terbukti dari banyaknya mimpi yang saya centang daripada yang disilang. Saya pernah bermimpi bertemu pak Sandiaga Uno dan foto bareng, selang lima bulan setelah menuliskannya semesta mewujudkan dan tercapailah cita-cita yang tidak sederhana bagi saya itu, disuatu acara tiba-tiba salah satu narasumber berhalangan hadir dan digantikan pak Sandiaga. Saya yang terbang jauh dari Jawa Timur ke Bogor hampir menangis haru karena betapa Allah swt maha pengabul doa-doa. Saya juga bermimpi cerita saya diterbitkan dan bisa dibaca orang banyak, dan Alhamdulillah setelah sembilan bulan menuliskannya di buku ajaib dan mendoakannya setiap sujud, tulisan saya sudah diterbitkan dua kali, walaupun saya masih menginginkannya lebih dari itu.
Banyak mimpi-mimpi lain yang saya yakin punya jalannya masing-masing untuk menjadi nyata, doakan, tuliskan, dan upayakan, semesta pasti akan mendukungnya. Dua mimpi terbesar saya saat ini adalah harus keluar negeri maksimal diumur 21 tahun dan menikah muda maksimal diumur 23 tahun. Mimpi keluar negeri pasti dimiliki semua orang, tapi mimpi kali ini saya ingin keluar negeri bersama keluarga kecil saya dan tidak hanya seorang diri, Aamiin Insya Allah. Untuk impian menikah muda, upaya yang bisa saya lakukan sekarang hanyalah berdoa, memantaskan diri dengan memperbaiki akhlak, menyempurnakan dalam berbusana, belajar memasak, dan banyak bergaul dengan orang-orang solehah yang tentunya akan mengantarkan pada lingkungan yang baik pula. Untuk mimpi mengenai cita-cita saya ingin menjadi seorang fisioterapis profesional, menjadi penulis yang tulisannya bermanfaat bagi orang banyak, dan menjadi pengusaha yang bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang banyak. Tanpa impian waktu akan berlalu begitu saja, sampai kita terkejut ketika melihat kalender ternyata besok adalah ulang tahun kita yang ke-30 tapi pencapaian hidup belum membuat kita menangis haru karena bahagia. Jangan mau menjadi ‘seperti kebanyakan orang’, jangan mau menjadi seperti air yang mengalir, jangan lagi menjadi diam karena kini diam tak lagi emas. Jadilah diri sendiri, hiduplah dengan penuh suka cita agar energi positif yang kita ciptakan dapat menular kepada orang banyak, bermimpilah tanpa berkaca karena setiap orang berhak menggapai impiannya, apapun impian itu, kita semua punya hak untuk mewujudkannya, menjadikannya nyata, membuatnya lebih luar biasa dari apa yang kita impikan, hingga kata-kata pun tak akan lagi sanggup menggambarkan betapa bahagianya para pejuang mimpi ketika mimpinya tercapai. 
Setidaknya setelah menulis ini saya percaya salah satu impian saya akan tercapai yaitu menjadi penulis yang tulisannya bermanfaat bagi orang banyak karena ketika menulis impian ini, tidak hanya akan bermanfaat bagi saya agar impian saya diaamiinkan oleh orang banyak tapi para pembaca juga akan memahami betapa mempunyai impian itu adalah hal yang penting. Jangan malu untuk mengungkapkan mimpimu, sebesar apapun, sebelum ada yang tertawa maka percayalah mimpi itu belum terlalu besar, jangan ragukan kekuasaan Tuhan. Teruslah bermimpi para generasi muda, tapi jangan hanya terlena dengan terus bermimpi, bangunlah untuk bergerak mewujudkannya.


Nb: Salah satu kontributor dalam "Gerakan menulis impian bersama Y Dreams Way"

Senin, 28 Agustus 2017

Hijrah #CoffeeBreak9


          Hijrah? kata yang beberapa tahun terakhir menjadi marak dikhalayak. Hijrah seakan menjadi demam baru dikalangan anak muda, menyerang setiap insan untuk terus mengikuti perkembangan zaman yang menuntut setiap orang untuk terus memperbaiki diri. Sebenarnya apa itu hijrah? perubahan menuju insan yang lebih baik.
          Kini trend dalam berbusana adalah salah satu contoh zaman sudah berubah dan sudah saatnya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, walaupun tetap seimbang dengan para kaum yang masih berada pada zaman jahiliyah. Memakai gamis, jilbab syari, bahkan niqab adalah hal yang semakin lumrah kita temukan pada remaja zaman sekarang, Alhamdulillah. Dan untuk kaum ikhwan, celana gantung dipadankan dengan baju koko adalah menjadi hal yang sangat kekinian.Tidak hanya dalam hal berbusana,dari segi kosmetik pun diiming-imingi dengan cap halal nya sehingga para muslimah tentu sangat tertarik dengan kosmetik ini karena semakin mendukung perubahan mereka ke arah yang lebih baik.
          Segenap rasa syukur harusnya menjadi hal yang kita ulang-ulang setiap saat karena diberikan kenikmatan iman dan islam, kenikmatan untuk terus memperbaiki diri setiap hari. Terlepas dari trend berbusana tadi, saya termasuk salah satu muslimah yang berusaha untuk melaksanakan kewajiban sebagai muslimah, menutup aurat dengan sempurna. Saya pernah berpikir, apakah saya sudah benar-benar hijrah? Ataukah hanya merubah penampilan dan berharap pujian dari manusia? Naudzubillah.
          Hijrah bukanlah sebatas memakai pakaian syari, hijrah adalah melakukan segenap perubahan dari segi penampilan, akhlak, perbuatan dan yang terpenting ibadah. Saya belum merasa benar-benar hijrah karena masih sulit lepas dari musik, masih sering berleha-leha saat azan tiba, masih senang berpose dalam kamera, dan belum membatasi diri untuk aktivitas kampus hingga malam hari yang didalamnya bercampur antara laki-laki dan perempuan, walaupun tujuan kami demi kepentingan orang banyak. Sesungguhnya hijrah tidaklah semudah yang dibayangkan banyak orang, sesungguhnya orang yang hijrah pun belum merasa benar-benar berhijrah.
          Perubahan adalah hal yang sulit ketika lingkungan seakan tidak mendukung, jadi ketika kita melihat orang lain sudah berusaha menjadi lebih baik dari segi penampilan maka dukunglah walaupun akhlaknya belum baik, walaupun masih pacaran, walaupun suaranya masih nyaring, walaupun pergaulan dengan teman lelaki masih belum dibatasi. Setidaknya ketika dia sudah mencoba untuk ‘mulai’ berhijrah maka tugas kita sebagai sesama muslim untuk mendukung dan mendoakannya agar tetap istiqomah dan terus memperbaiki diri. Walaupun saya sendiri pun sering ‘nyinyir’ ketika melihat teman yang sudah syari tapi masih pacaran, Astagfirullah sesungguhnya kita yang melihat orang lain lebih buruk pun belum tentu lebih baik dimata Allah swt.
          Semakin sering melihat dan memahami, saya bangga dengan orang-orang yang mampu untuk berubah secara drastis, dalam waktu singkat. Kecintaannya pada Allah swt tentulah yang menjadi dasar dalam melakukan perubahan menjadi lebih baik walaupun harus melewati tantangan yang tidak mudah.
          Satu hal yang saya yakini, ketika seseorang berani untuk menjadi lebih baik tentu akan Allah swt mudahkan prosesnya untuk menjadi lebih baik lagi. Akan Allah swt jauhkan dari hal-hal yang membawa kearah yang buruk, Alhamdulillah saya merasakannya sendiri. Saya berdoa semoga saya sendiri bisa terus memperbaiki diri dan istiqomah dengan jalan yang saya pilih, saya juga berharap keluarga, sahabat, dan seluruh umat muslim bisa menikmati nikmat iman dan selalu memperbaiki diri dengan hanya mengharap ridhoNya.









Rabu, 16 Agustus 2017

Dirgahayu Indonesia ke-72 (rinduuuuuuu) #CoffeeBreak8

Indonesia, 17 Agustus 2017
Rizka wulandari putri

Haru, bangga, bahagia, bersyukur. Indonesia, negara tercinta sudah memasuki umurnya yg tak lagi "muda".

Teringat 17 Agustus 2014, ya tepatnya tiga tahun lalu. Saat umur belum berkepala dua. Saat masih menjadi Capaskibraka,paskibraka, dan sekarang purna paskibraka. Panasnya lapangan hitam yg kadang lebih nyaman dari kasur dikamar, ternyata sukses bikin rindu itu makin nyata terasa. Hari H memang ditunggu-tunggu, tapi sungguh prosesnya lah yang membuat haru. Berteman sengatan matahari dan amarah pelatih serta ujian mental dari para senior sudah menjadi bumbu-bumbu latihan setiap hari. Belum lagi yang namanya terjerat cinta lokasi. Panas matahari menjadi tidak begitu berarti, apalagi hanya merayap-rayap diatas lapangan hitam dengan ransel yg beratnya hampir tak manusiawi. Tak  peduli panas, becek, hujan sekalipun, pengorbanan demi terkibarnya sang merah putih selalu menjadi tujuan utama dihati. Kini sekedar melihat, mendengar, dan membayangkan masa itu saja sudah cukup membuat rasa ingin kembali itu nyata adanya.. Tapi pepatah yg mengatakan, patah tumbuh hilang berganti memang benar, masa-masa itu bukan milik kami lagi, inilah saatnya generasi baru menjejaki apa yang akan mereka kenang nanti. Rindu kadang berlebihan tapi aku yakin, siapapun yg pernah melewati masa itu, hari ini sedang haru dan ingin kembali.
Salam purna paskibraka prov kaltara 2014!


Kamis, 03 Agustus 2017

Rindu? Istighfar... #CoffeeBreak7


                Kadang rindu memang selucu ini, dia yang sudah bertahun-tahun tidak pernah kau temui tiba-tiba hadir lagi dimimpimu. Mimpi sederhana tanpa suara, hanya kilasan kejadian sederhana yang pernah terjadi bertahun-tahun lalu. Benar, rasa cinta adalah anugerah tapi apakah berlaku sama dengan rindu? Apakah rindu juga anugerah? Atau ini hanya cara syaitan untuk menggodaku lagi? Untuk mengingat orang yang sudah jelas belum halal untukku.
Cinta memang indah apalagi jika cinta dirasakan oleh kedua belah pihak, iya indah yang menghanyutkan. Cinta membuatmu merasa lebih bersemangat memang, tapi apakah yakin cinta juga membuatmu semangat beribadah? Kalaupun jawabannya iya, bisa dipastikan itu adalah salah satu tipu daya syaitan yang berkamuflase menjadi cinta yang seolah syar’i padahal cinta sebelum halal bagaimanapun bentuknya adalah haram. Haram untuk dirasakan terlalu dalam, haram untuk diikrarkan atas nama pacaran.
Sulit memang ketika kedua pihak sudah saling mencintai tapi terbatas karena pacaran adalah hal yang haram, sulit. Jika sulit kenapa berani jatuh cinta? Kan cinta adalah anugerah. Cinta pada manusia bisa dikendalikan, bisa disalurkan melalui kegiatan lain yang lebih positif. Sempurnakan dulu cinta kita padaNya, baru meminta untuk dikirimkan makhluk terbaik menurut versiNya yang pantas untuk menjadi kekasih halal kita.
                Percayalah, ketika kita menjatuhkan hati pada seseorang pasti menjatuhkan harapan juga ikut didalamnya. Bukankah Allah swt pernah melarang umatnya untuk berharap selain padaNya?. Tapi sebagai manusia biasa saya juga pernah merasakannya, berbagai macam rasa, berbagai macam duka juga tentu dirasakan setelahnya. Jatuh cinta pada sahabat, bertemu cinta pertama setelah sekian lama berpisah, menjalin hubungan jarak jauh, dikhianati, dan berbagai macam polemik percintaan lainnya.
Jujur saya malu ketika harus mengingat betapa jahiliyahnya rizka yang dulu, walaupun selama menjalin hubungan pun saya tidak pernah macam-macam tapi tetap saja ketika pacaran kita sudah melakukan zina hati, karena mencintai orang yang belum halal untuk kita. Memang ketika punya pacar tentu hari-hari yang dijalani lebih berwarna, bersemangat, dan bergairah. Tapi itu hanya sesaat, keindahan itu fana dan tidak berguna, hanya membantu kita membuat jembatan menuju neraka. Ingat! Pacaran tidak akan mendekatkan jodoh dan jomblo tidak akan menjauhkan jodoh. Lantas untuk apalagi pacaran? Bukankah Allah swt telah menuliskan jodoh kita di lauh mahfuz ribuan tahun sebelum kita lahir?.
Alangkah bermanfaatnya jika kita mengisi kesendirian ini dengan terus memperbaiki diri dan mendekatkan diri padaNya, menggapai cita-cita, membahagiakan orang tua dan keluarga, melakukan hobi dan bermanfaat bagi orang banyak. Tidak akan ada rasa kesepian ketika kita sudah selalu berusaha mendekatkan diri padaNya, karena ketika kita sendiri pun, Allah swt senantiasa bersama kita, memudahkan segala urusan dan memberikan yang terbaik untuk hambanya.
Jika memang teman-teman masih merasa sulit untuk jauh dari pacaran mengingat “aduh pacar saya terlalu baik kak, masa diputusin”, atau “hubungan kami sudah 5 tahun kak, gak mungkin bisa putus”, “Kami sudah tunangan kak, masa iya dibatalin?”, atau “aku cinta dia kak, ntar aku mati kalau putus”. Oh Tuhan tolong, pacar kalian belum tentu jodoh kalian. Saya sudah berkali-kali, melihat fenomena orang yang pacaran 4 5 6 7 tahun pun akhirnya putus juga karena memang bukan jodoh, orang yang sudah menikah pun tidak sampai seminggu harus bercerai karena memang bukan jodoh, alasan terlalu baik? Dia gak bisa disebut baik karena sudah ngajak kamu pacaran, ngajak kamu sama-sama menuju neraka, naudzubillah.
                Saya pernah berada diposisi itu, merasa bahwa pacar saya adalah yang terbaik tapi seiring berjalannya waktu semakin sadar kalau apa yang dijalankan ini semakin sia-sia dan tidak ada manfaatnya. Selalu berdoa setiap sujud, “Ya Allah tolong tunjukkan kalau memang orang ini bukan yang terbaik untuk hambamu” doa itu selalu disebut beserta embel-embel lainnya, berdoa sungguh-sungguh untuk diberi celah agar semakin mudah melepaskannya dan bisa dengan leluasa berhijrah. Alhamdulillah Allah swt adalah sebaik-baiknya pengabul doa, semuanya semakin mudah bahkan saya tidak pernah merasa sedih yang ‘lebay’ sekalipun dia yang pernah membuat saya jatuh cinta begitu dalamnya, dengan santainya punya pacar baru dalam waktu sekejap. Hal ini bahkan tak membuat sedih melainkan bersyukur, karena telah dijauhkan dari orang yang tak baik.
                Teruntuk teman-teman yang masih termasuk kaum pacaran, percayalah saat ini kalian ada dalam fase yang sia-sia, sungguh. Fase yang tidak berujung, kecuali kalian dengan segera memutuskan untuk menikah. Spesialnya untuk kaum akhwat, kita sebagai wanita tentu harus menjaga diri dengan baik, percayalah dengan pacaran hanya akan mendekatkan kalian pada hal yang ‘berbahaya’ yang mengancam masa depan kalian, yang akan menjauhkan kalian dari jodoh terbaik. Begitu juga untuk kaum ikhwan, janganlah kalian menggoda kami para kaum akhwat untuk menerima cinta palsu kalian yang belum waktunya dengan mengumbar janji-janji lapakan yang tidak berguna. Jangan egois hanya karena kalian ingin memuaskan apa yang hendak kalian puaskan, jangan merasa berkuasa atas kami sebelum kalian benar-benar datang pada wali dan meminta kami dengan cara yang diridhai Allah swt.
Saya hanyalah gadis biasa berusia 20 tahun yang tentunya mengharapkan jodoh terbaik, yang entah berada dibelahan bumi mana, yang pasti saya yakin dia ada, dia nyata,kedatangannya pasti dan bisa menerima segala kekurangan ini untuk dilengkapi menjadi kelebihan. Dengannya saya bisa membagi mimpi dan bersama-sama meraihnya, meraih ridhoNya, menjalani sisa hidup untuk menjadi makhluk yang senantiasa memperbaiki diri dan bermanfaat bagi orang banyak, tinggal waktunya saja, yang semoga dipercepat dan dipermudah langkahnya menuju saya, Aamiin.
Untukmu yang kupercaya juga sedang memperbaiki diri, jagalah hati dan dirimu hingga waktu yang tepat akan mempertemukan kita untuk menyempurnakan separuh agamaNya bersama. Aamiin


Ps: Serius, ini nulisnya baper sambil ngebayangin jodoh impian baca ini dan segera kerumah temui papa, hahaha 

Jumat, 28 Juli 2017

Kakakku, satu-satunya (Super Brother part II)



Kurang lengkap rasanya jika sudah membahas adikku satu-satunya tapi bel  um membahas kakakku satu-satunya. Kak kiki (nama panggilan). Kakak laki-laki kebanggaanku (karna emang cuma punya satu kakak), anak pertama di keluarga, cucu pertama dari keluarga papa, dan akan menghasilkan cucu pertama juga buat mama dan papa. Serba pertama ya betewe.

Terpaut 8 tahun sama k kiki bikin aku gak begitu banyak mengingat kenangan masa kecil kami, karna saat aku masih bayi pun kakak ku sudah besar. Walaupun begitu, aku tetap mengingat saat-saat antri di pale-pale yang jualan gambar-in disekolah samping rumah dan beli yang gambarnya amigos (anak 90-an pasti tau), main ayunan dibawah pohon depan rumah yg papa bikinin tapi dirusakin sama anak sd samping rumah, main sepeda dalam rumah (saking magernya ) dan buat kota dari rumah-rumahan hadiah majalah bobo (90an on the story). 
Dan banyak lagi kisah lain yg sebenarnya seru karna khas anak 90-an tapi sulit sekali jika kuingat karna waktu itu aku masih balita. 

Waktu aku kelas 4 SD, ka kiki sudah sma, waktu aku smp, ka kiki sudah kuliah, dan waktu aku kuliah, k kiki sudah nikah dan bakal punya anak (doain yaa). Jadi jarak umur yang jauh membuat kami tak begitu banyak
Menghabiskan waktu bersama mengingat kakak ku itu salah satu orang yang "mengaku" eksis dimasanya. Menjadi pengurus osis aktif, menjadi salah satu vokalis band "yang katanya" terkenal di sma nya atau dijamannya mungkin, dan menjadi pemain basket "amatiran" bener bener sukses bikin aku ga ingat banyak soal kebersamaan kami.

Tapi walaupun tak begitu banyak menghabiskan waktu bersama, saat kuliah diluar kota begini dialah yg menjadi satu-satunya teman curhat yg "lumayan" lah wkwk. Curhat soal kuliah, teman, masa depan, maupun percintaan biasanya selalu diladenin mungkin karna dia tahu aku susah sekali curhat sama orang lain (siapapun). 
Waktu smp dulu, melepas ka kiki merantau kuliah dimalang juga menjadi salah satu pengalaman yg sedih walaupun sedihnya cuma hari itu aja dan lebih beharap dia cepat pulang biar dapat oleh-oleh (oke maap:D)

Walaupun terlihat cuek sebenarnya kakak ku ini sama kaya aku, sayang tapi pencitraan. Sebagian besar boneka yang ada ditempat tidurku, dikamar, dirumah kami, semuanya beliau yg kasih. Entah kado, oleh-oleh, atau memang aku yg minta beliin :D. Gak cuma boneka, handphone ku yg sekarang sudah hampir butut pun kakak ku yg beliin, yg sebelumnya juga, yg sebelumnya juga kayanya. Sepatu juga, dulu jaman smp "iseng" posting foto sepatu ditwitter (berharap ada yg peka), ternyata bener beliau adalah kakak yg super peka, ahh thanksfull ya Allah atas pemberian kakak seperti ini. Buku juga, sebagian besar buku dirakku adalah pemberian olehnya. Perasaan semuanya pemberian yaa wkk.

Walaupun aku sadar, kayanya terakhir kali aku kasih k kiki kado jaman kapan gitu, sampe lupa saking lamanya. Jujur ini bukan karena apa, aku yg minder mau  ngasih kado karna tahu selera beliau tinggi ntar kalau aku beliin yg biasa biasa cuma diketawain lagi (suudzon ya?) mau beliin yg luar biasa pun anak kos ini belum sanggup he-he, so tunggu waktunya aja ya akak, minta doanya.


Sekarang k kiki sudah menjadi bakal Ayah (Insya Allah), gak terasa saat aku ngantarin dia ke bandara untuk merantau, sebaliknya aku yang diantar, dan sekarang sudah semakin berumur (tua wkk). 
Semoga bisnis ka kiki semakin lancar dan berhasil menjadi pengusaha muslim yang kaya dan bermanfaat bagi orang banyak, bagi umat, bagi keluarga dan agama, Aamiin. Semoga jadi bapak dan suami dan kakak dan anak yang soleh dan teladan bagi ade, bagi eja, bagi istri, bagi mama papa, bagi calon bayi, dan bagi orang banyak, Aamiin. 

Semoga persaudaraan ini menjadikan kita senantiasa memperbaiki diri dan menjadi hambaNya yang taat. Aamiin.

Teruntuk kakaku satu-satunya,
Terimakasih sudah menjadi kakak dan sahabat yg baik untuk ade, yg ikhlas menjadi tampungan curhat dan peraduan kesulitan, serta menjadi sumber keuangan kedua setelah mama he-he.

Adikku, satu-satunya (Super Brother part I)


28 juli 17'
Malang, perpus kota 14.00 wib

Ngeliat sengatan matahari diluar sana kok menyengat banget? Tiba tiba ingat ade satu satunya yg skarang lagi berjuang ditanah rantau. Dimataku, malik (panggilan kesayangan) masihlah anak kecil, walaupun skarang dia sedang dalam pertumbuhan yg amat cepat dan sudah menginjak umur 15 tahun.
Biasanya, jam segini, di kota kita, dulu waktu aku smp dan dia masih sd kita biasanya dijemput papa pakai pickup yang mana Ac hanyalah pajangan dimobil itu, yg mana duduk ditengah adalah neraka kecil didunia (alay serius). Intinya Tarakan tempat kita lahir adalah kota yg super panas, panas yang tak terkondisikan jadi kalau dijemput naik mobil tanpa ac pas pulang sekolah pula, kalian pasti bisa membayangkan gimana panasnya.
Mungkin karna aku cuma punya satu ade dan satu kakak, jadilah rasa sayang yg begitu besar amat tercurahkan pada mereka berdua terlebih adik. 

Melewati hari hari bersama, dia lahir waktu aku masih TK, terbilang cukup pas untuk ukuran kematangan seorang kakak untuk memiliki adik. Dulu senang sekali, waktu dia masih bayi dan sedang lucu-lucunya, beranjak gede nakalnya pun semakin bertaambah (ini wajar). Jatah bermainku pun berkurang karna cuma bisa ngeluarin mainan pas dia bobo, kalau rela semua mainan rusak silahkan saja bermain waktu dia terjaga, maka selamat tinggal wkwk.tapi gak jarang kita juga main bareng (kalau lagi akur), mainan paling aman untuk dimainin bareng ya cuma PS (bukan ps sih cuma mirip ps)

Beranjak besar, nakal dan jahilnya ikut berkurang dan malik semakin menunjukkan bakatnya, bakat yg gak dimiliki oleh dua kakaknya. Menggambar. Percaya gak aku yg waktu itu sudah smp tapi minta digambarin sama dia yg masih sd kelas tiga, dan semua teman sekelasku gak percaya sama gambaranku (kebagusan katanya) oh poor me. 
Selain menggambar, malik suka hal hal yang berbau reparasi. Banyak mainannya yg dibongkar tapi gak bisa dikembalikan, tapi perlahan setelah membongkar cukup banyak mainan akhirnya mulai bisa membongkar dan bisa mengembalikan.

Malik juga sering ikut lomba hapalan surah pendek, azan, atau hal-hal yg berbau al-quran. Percayalah, inilah awal mula pembentukan masa depannya. 

Berdasarkan pengalaman kakaknya ini, yg dicap sebagai santri gagal karna cuma bertahan satu minggu dipondok, mama papa tetap punya keinginan agar ada salah satu  anaknya yg melanjutkan sekolah dipondok dan menjadi penerang dalam keluarga, menjadi panutan, menjadi pioneer perubahan dalam keluarga agar kelak generasi setelah kami pun bisa menjadi ahli agama yang amanah, Aamiin kan bareng yaa :)

Setelah malik lulus smp, aku semester lima di perkuliahan, dan kakak sudah berkeluarga, diputuskan lah malik harus masuk pondok pesantren tahfidz. Bukan harus sih tapi memang keinginan dia juga mau menjadi hafidz dan menjadi imam besar, Aamiin kan bareng lagi yaa hehe. 

Hari itu, 5 juli 2017. Mama buat acara kecil-kecilan dirumah buat ngundang keluarga dekat sekedar makan siang sekaligus mendoakan reza (nama aslinya) agar sukses diperantauan. Sempat menghabiskan 3 minggu liburan perkuliahan dikampung halaman sukses bikin aku sadar kalau ternyata adik ku semata wayang ini sudah dewasa, lebih tepatnya hampir dewasa. Dia yg dulu masih sering kumandikan, masih sering aku buat nangis, sering jambak rambutku, sering aku kerjain pr nya, sekarang sudah besar dan mulai merasakan kehidupan yang sebenarnya. 

Hari keberangkatan tiba, cuma mama yang ikut mengantarkan reza ke Jakarta. Sedangkan aku, papa, kakak, kakak ipar serta nenek dan kakek hanya mengantar sampai di bandara. Awalnya biasa saja, tapi saat memasuki ruang check in dan dia menoleh kebelakang sebentar. Gak tau kenapa, bulir bulir air mata seakan nonjok nonjok pengen jatuh, pengen banjir aja, awalnya aku berusaha buat nahan karna ini cukup memalukan ketika yg lain hanya memperlihatkan raaut sedih tapi tak ada air mata.
Tiba tiba flashback dikepala mulai terputar. Saat kecil, waktu aku mama papa dan reza masih bisa boncengan naik motor berempat, waktu aku "mandi bola" di salah satu mall tapi dia cuma liatin drri luar sambil nangis karna mama gak bolehin (dia masih balita), waktu aku kelas 6 sd dan dia kelas 1 sd, aku yg antarin ke kelas pertama kali dihari pertamanya sekolah.

Setelah kusadari ternyata kesedihanku ini bukan karena sedih dia harus pergi dan merantau, tapi karena waktu yang sudah kita lewatin bener bener gak bisa diulang lagi. Kita sudah sama sama dewasa dan mencari jati diri masing-masing. Aku ke malang, dia ke jakarta, mama dan papa dikota Kami, Tarakan. Jauh dan berjarak tapi inilah kenyataannya. Kenangan masa kecil kami hanyalah kenangan yg indah jika diingat dan dijadikan pelajaran. Pertemuan akan menjadi hal yang sangat berharga ketika kami terbiasa dengan jarak seperti ini. 

Teruntuk adikku satu-satunya,
Semoga dimudahkan setiap langkahmu menggapai cita cita yang akan bermanfaat untuk orang banyak, semoga kalimat kakak yg selalu diulang-ulang akan terus kau ingat "semakin berisi maka semakin merunduk", dan semoga dengan suksesnya kamu disana akan menjadi pioneer teladan bagi keluarga besar kita, bagi mama papa, bagi kakak ade dan kak kiki, bagi Agama, dan bagi banyak orang. Jadilah peringan langkah kami menuju surgaNya.

Semangat dik, 
Jihad fisabilillah

Selasa, 25 Juli 2017

Jeritan hati Palestine.. #CoffeeBreak7


Assalamualaikum wr.wb

          Dinginnya malang malam ini persis mencapai 18’ derajat celcius, sukses bikin ke-mageran ini mengurungku dikamar 3x4 yang bernuansa pink ini. Setelah memilah beberapa tema yang akan dijadikan bahan blog selanjutnya, terpilihlah tema Palestine ini sebagai tema coffee break. 
          Melihat berita di tivi dan sosial media yang marak mendeklarasikan betapa para zionis Israel amatlah tak berprikemanusiaan bahkan seperti tidak punya hati atau memang benar tidak punya hati?. Melihat kejadian seperti ini seakan memberi alarm jelas untuk kita para muslim yang berada di negara mayoritas untuk senantiasa bersyukur karena masih bisa dengan bebasnya beribadah tanpa ditemani suara bom dan jeritan tangis memohon untuk diperbolehkan beribadah di mesjid, di tanah, di negara yang jelas-jelas adalah milik mereka sendiri tapi direbut dengan cara binatang seperti itu, naudzubillah.
          Tak sedikit orang tua, anak kecil, bahkan bayi mati terbunuh setiap harinya ditanah Palestine. Tapi tak sedikit juga bayi kembar yang lahir ditanah Palestine, Sungguh Allah swt Maha pengasih lagi maha penyayang. Ketika banyak dari generasi penerus Palestine mati terbunuh, banyak pula yang Alla swt anugrahkan untuk dilahirkan ditanah Palestine.
          Kekecewaan mungkin tersirat, bukan tersirat bahkan sangat nyata terasa ketika banyak dari negara muslim lainnya mempertanyakan “Apakah masih ada muslim di Indonesia?”. Jelas sekali pemerintahan kita tidak memberikan bantuan yang begitu berarti walaupun banyak juga organisasi masyarakat yang ikut andil dalam menolong Palestine, tapi para petinggi kita, kemana?.
          Banyak slogan yang mengatakan bahwa tak haya orang muslim yang harus menolong Palestine tapi seluruh umat manusia, karena memang apa yang dilakukan laknatullah Israel adalah melanggar hak asasi manusia, melanggar tata cara kehidupan dimuka bumi, kejam tak berperasaan.
          Tak ada hal yang bisa kita lakukan sebagai umat muslim selain mendoakan mereka disetiap sujud akhir sholat kita agar diberi kesabaran, kekuatan, dan kemenangan dalam membela apa yang menjadi hak kita bersama sebagai umat muslim, memberikan dukungan finansial yang amat sangat mereka butuhkan dalam kondisi seperti sekarang ini. Semoga tanah Palestine segera mendapatkan hak mereka, dan Israel segera diberikan pembalasan yang tentunya sudah Allah swt siapkan atau mungkin mereka ingin bertaubat? Mari kita doakan agar bumi kita yang sudah terlalu tua ini terhindar dari segala macam bentuk perpecahan dan perseteruan, Aamiin.

Wassalamualaikum wr wb


Jumat, 21 Juli 2017

Rasa pahit adalah rasa manis yang malu-malu #CoffeeBreak6

Assalamualaikum visitor..
          Setelah sebulan "mengistirahatkan" diri di kampung halaman, tiba saatnya kembali ke kehidupan nyata. Sebelum cerita lebih jauh, alangkah baiknya jika kita sama-sama membaca "basmallah" dan mencoba memahami makna dari judul coffee break kali ini he-he.
          Rasa pahit adalah rasa manis yang malu-malu. Apa maksudnya?
Setelah menyadari, ternyata sudah dua tahun hidup sendiri ditanah rantau dan hanya ditemani oleh banyak teman baik dari berbagai kota di Indonesia. Asam, manis, bahkan pahitnya sudah banyak terasa dan akan sangat sulit jika harus dijelaskan satu persatu.
          Kehidupan di tanah rantau mengajarkan banyak hal, yang pertama pastinya apa itu hidup mandiri? Apa itu sabar? Apa itu ikhlas menjalani hari-hari yang tentunya kadang terasa lebih berat karena dijalani sendirian.
          Tapi seriously yaa, pahitnya Cuma 30% dari100% tapi perbandingan kaya gini mungkin karena Alhamdulillah hidupku di tanah rantau berkecukupan karena kiriman dari orangtua selalu lancar walaupun “berkecukupan” disini dalam artian ke cafe sangat diminimkan, selalu bawa tumblr dengan beraneka ragam bentuk tiap hari biar gak bosen padahal tetap aja isinya air putih, ke mall kalau memang bener-bener gabut, dan beli apapun itu harus dilist dulu dan mengutamakan yang dibutuhkan serta mengesampingkan yang diinginkan. Untuk aku pribadi lebih senang menghabiskan waktu berjam-jam di perpustakaan kota daripada di mall, alasannya sederhana sih, di perpus cuma modal dua ribu (uang parkir) tapi bisa dapat ilmu super banyak dan waktunya gak terbatas pula. Tapi kalau dimall? Lebih dari sejam aja uang parkirnya udah dua kali lipat (medit for lyfe *maklum anak kos). Yaa itu bagi teman-teman yang memang hobi baca buku, kalau temen-temen hobi olahraga silahkan ke pusat kebugaran, bagi yang hobi masak silahkan dikos cobain semua resep baru, dan bagi yang hobi tidur, serius aku gak nyaranin buat tidur terus dikos.
          Kembali ke tema, rasa pahit adalah rasa manis yang malu-malu. Pahit itu kalau diresapi dalam-dalam akan berakhir enak kan? Contoh sederhananya kaya kopi, saat hujan kemudian kita buat kopi, pakai air panas yang baru mendidih, gulanya satu sendok aja, kemudian diminum diteras sambil liat hujan waktu senja, kopi panas tadi perlahan kita cium wanginya, kita seruput airnya, rasa pahit singgah dilidah, sampai ke kerongkongan, luar biasa nikmat, masya Allah! Rasa pahitnya itu cuma kaya rasa manis yang menjelma gitu loh, semoga kalian paham maksudku. Perumpamaan ini adalah umpama merantau dan rasa sakit yang kita alami, pedih tapi nikmat jika diresapi. Contoh rasa pedih itu saat bulan masih menunjukkan tanggal 17 tapi saldo sisa 100 ribu dan untuk nelfon orang tua buat minta uang adalah hal yang sangat memalukan, rasa pedih yang kedua saat ban motor pecah diakhir bulan (serius, ini pedih banget), rasa pedih yang ketiga saat kamu udah laper-lapernya, udah kere-kerenya, dan niat rebus indomie tapi ternyata gas dikosan habis! (pedih luar biasa), banyak lagi kepedihan-kepedihan lain yang lucu sekali kalau dibayangkan tapi sungguh tak lucu jika dialami.
          Alhamdulillah aku bersyukur punya kesempatan merantau jauh dari kampung halaman untuk bisa menimba ilmu dan merasakan berbagai macam pengalaman yang mungkin gak akan aku dapatkan kalau aku hanya berdiam diri di kampung halaman. Dengan jauh dari orangtua, dulunya aku berpikir “wah apa bisa bebas kaya anak-anak kota besar ya?” , “wah bisa ngemall tiap hari”, “wah bisa main sama temen tanpa ada yang nyariin lagi”. Dan wah wah yang lainnya.
          This is totally wrong, semenjak merantau malah pemikiran-pemikiran kaya gini bener-bener gak ada dan tidak terlaksana. Mau bebas? Kalau bebas juga mau ngapain kan? semakin jauh, semakin sendirian, semakin ngerasa kita cuma bergantung sama Allah swt disini dan gak punya siapa-siapa lagi, malah semakin bikin kita mendekat padaNya. Niat buat melakukan hal yang aneh-aneh pun gak ada karna memang umur yang sudah makin dewasa, beban kalau ngingat orang tua dikampung halaman susah payah nyekolahin anaknya jauh-jauh, sukses banget bikin kita semakin usaha buat hijrah, hijrah jadi pribadi yang lebih baik. Tapi opini ini juga gak semua anak rantau alamin ya, gak sedikit juga anak rantau yang mungkin keluar batasan.
          Curhat sedikit, setelah lulus SMA dan merantau aku sempat punya pacar dan LDR. Seru sih tapi tiap malam kaya dihantui rasa bersalah. Biar dibilang pacaran syar’i lah, pacaran gak ngapa-ngapain karna jauh lah, dan hal-hal yang bikin kita sempat bertahan hampir dua tahun tetep aja aku tau ini dosa. Sebenarnya karna lingkungan yang juga sangat mendewakan Jomblo Sampai Halal sih, dan akhirnya sukses bikin aku harus meninggalkannya he-he. Semenjak di tanah rantau juga kaya merasa benar-benar sama teman itu sudah kaya saudara karna memang cuma mereka yang kita punya, padahal sejujurnya aku adalah orang yang tidak begitu ‘suka’ berteman terlalu dalam weitssss, tapi kondisi yang buat kamu harus menjalani apapun yang kamu gak suka padahal sebenernya itu baik buat kamu.
          Jiwa empati dan simpatimu juga sangat diasah disini, meringankan beban orang lain jadi suatu kewajiban ketika kamu berpikir “kalau aku yang ada diposisi dia gimana?”, “kalau suatu waktu aku juga butuh bantuan gimana?” sebenernya kalau nolong harus tanpa pamrih sih, tapi ini kaya motivasi gitu lohJ.
          Lebih responsif terhadap lingkungan. Nah kalau yang ini garis keras sekali, honestly aku adalah orang yang bener-bener apatis (kuakui itu). Tapi semenjak merantau kaya pelan-pelan belajar dan mencoba menyesuaikan dengan lingkungan, hidup dilingkungan jawa tentunya sangat menjunjung tinggi yang namanya kepedulian, kesopanan, dan keramahan, alhasil berubahlah kebiasaan apatisku itu.
          Sebenarnya banyak sekali hal baik dan tentunya dibarengi hal jahat yang juga ikut ambil andil dalam menentukan akan jadi seperti apa kamu saat jauh dari orangtua. Tergantung bagaimana kita berpikir, mencari lingkungan sosial, menyadarkan diri kalau orangtua sangat mengharapkan kesuksesan kita. Saran buat teman-teman yang baru mau merantau, yang sedang merantau, ataupun yang hampir selesai diperantauan. Jangan sia-siakan kesempatan berharga ini, jadilah sebaik-baiknya manusia yang bermanfaat bagi orang banyak, jikapun belum bisa untuk orang banyak untuk orang sedikit pun tidak apa-apa. Jauhkan mindset bahwa hidup jauh dari orangtua akan membawa pada kebebasan, akan membawa pada hidup yang penuh dengan hedonisme, jauh dari peraturan agama, bebas menikmati masa remaja dengan kekasih, jauhkan lah pikiran seperti ini sejauh-jauhnya. Hidup memang sekali, tapi kesempatan untuk memperbaiki diri apakah yakin akan datang lagi?

Sekian, Wassalamualaikum J

         



Jumat, 14 Juli 2017

Juli #Puisi1

Juli...
hey kamu datang lagi?
sendumu kali ini berbeda, lebih hangat
mana sendumu yang dulu? hilangkah?

Juli...
Kulihat kau tak bersama bayang itu lagi
Kulihat bunga itu tak berguguran lagi
Apa benar yang kulihat ini juli?

Juli...
Dulumu menyejukkanku, dan kinimu menghangatkanku
aku bahagia,
tak peduli keduanya atau salah satunya

Juli...
jikapun pergimu membuatku beku
membuatku kelu
dan sendu

Tak apa,
pernahmu menjadi sukaku

Kamis, 13 Juli 2017

KetetapanNya yang terbaik... #Cerpen3

“Alhamdulillah” Ucapku menyambut pagi yang kurasa jauh lebih cerah dari hari-hari sebelumnya. Jiwaku yang telah lama terpuruk kini perlahan bangkit dan hidup kembali. Banyak hal yang kukira sedang menunggu untuk kugapai, banyak hal yang aku yakin sedang menunggu untuk kuraih, ya hidup harus terus berjalan walau berat, walau sulit, aku percaya skenarioNya adalah yang terbaik.
            Hari ini adalah tanggal merah, hari yang sangat tepat untuk “Me Time” istilah yang sering kusebut untuk waktu rehat diri dari segala aktivitas kantor dan saatnya melakukan hal-hal yang menjadi hobiku. Sambil membuat secangkir kopi putih kesukaanku, aku berpikir kira-kira aktivitas apa yang menarik untuk kulakukan hari ini. Setelah membuat secangkir kopi, dengan semangat aku mengambil laptop biru muda kesukaanku dan mulai berselancar di dunia maya. Awalnya mencari-cari berita terkini, membaca beberapa artikel terbaru dari situs cooking kesukaanku, sampai akhirnya aku terpikir untuk mencari tahu bagaimana kabarnya.
            Kaget, kecewa, sedih sekaligus tidak menyangka. Kenapa bisa secepat ini? Apa kesedihan yang susah payah kusembuhkan kemarin belum lagi berakhir? Terlihat jelas di wall facebook orang yang setengah mati kucintai itu foto undangan walimahan yang terpajang namanya dan orang lain. Saat itu juga airmataku tumpah, tak sanggup menahannya. Banyak pertanyaan yang terlintas dipikiranku, bersamaan dengan terlintas kembali kenangan kami bertahun-tahun lalu.
            Saat itu aku sangat berbahagia karena diterima menjadi salah satu mahasiswi alih jenjang di Universitas Negeri ternama di Indonesia. Seperti mahasiswi-mahasiswi lainnya segala hal kupersiapkan dengan baik. Hari pertama penyambutan maba dilakukan di lapangan utama kampus, disana dilakukan upacara penyambutan bersama dengan ribuan mahasiswa baru lainnya. Dengan teliti dan penuh antusias aku memerhatikan sekeliling, melihat berbagai rupa anak bangsa dari sabang sampai merauke bahkan dari luar negeri pun banyak dikampus ini. Dengan sedikit berlari aku pergi menuju lapangan utama yang tidak begitu jauh dari gerbang fakultas ku. Dengan teliti aku mencari barisan Fakultas Kedokteran, Fakultas yang beberapa tahun kedepan akan menjadi tempatku menuntut ilmu.

            Hari-hariku dikampus kulalui dengan antusias dan bersemangat karena hal ini adalah hal yang telah lama kuimpikan. Banyak teman-teman dari berbagai penjuru yang menjadi teman akrabku dikelas, tapi ada satu orang yang menarik perhatianku. Menarik bukan karena aku suka padanya tapi karena kulihat ia adalah mahasiswa yang tampak kurang bersemangat setiap kuliah tapi nilainya selalu memuaskan apalagi di mata kuliah non eksak yang justru menjadi mata kuliah yang paling tidak kusukai. Ternyata ketertarikan ini bukan hanya aku yang rasa.
            Sering menghabiskan waktu bersama karena bertemu di satu kelompok yang sama membuat aku dan dia yang sering kupanggil Rey semakin akrab dan menjadi teman baik. Nita yang juga teman baikku sering mengejek kami karna sudah lama sekali dekat tapi tak jadian, tidak seperti Nita dan Heru yang selang tiga bulan setelah ospek berakhir langsung jadian hingga kini kami sudah di akhir semester satu. Tapi apa mungkin aku suka pada Rey lebih dari sahabat?
            Pertanyaan ini terjawab sudah saat malam itu dengan sederhana Rey menyatakan perasaannya bahwa sudah lama rasa itu ada dan ia ingin kami lebih dari sahabat. Dengan menerima pemberiannya yang jauh sekali dari kata romantis seperti pasangan lain, Rey memberiku tabungan pinguin yang bisa menari-nari, lucu dan masih tersimpan rapi dilemariku sampai hari ini. Aku tau pacaran adalah dosa walaupun pacaran kami jauh dari kata zina, tapi ketika kami sudah pacaran se syar’i apapun itu tetap saja kami sudah zina hati karena ini adalah ikatan yang tak halal. Sayangnya waktu itu aku mengabaikan kata hatiku dan lebih memilih memenangkan nafsu untuk dimiliki sebelum waktunya oleh orang yang kucintai. Dan peperangan hati ini dimulai...
            Hari-hari terlewati dengan dosa yang terus mengalir, pergi makan berdua, ke perpustakaan berdua, berbincang di taman berdua, walaupun kami hanya sebatas berbincang tanpa ada bersentuhan sedikitpun tetaplah itu dosa. Hari itu salah satu momen paling berkesan bagiku mungkin juga bagi Rey, orang tua Rey yang jauh dari Kalimantan datang ke perantauan kami untuk mengunjungi Rey sekaligus mengantarkan adiknya sekolah di Jawa. Disitulah perkenalan pertamaku dengan keluarga Rey secara langsung walaupun sudah pernah berbincang di telefon sebelumnya.



            Perkenalan dengan keluarga Rey membuatku semakin mantap dan yakin bahwa dialah yang terakhir, dan sepanjang hubungan kami yang sudah berjalan 1 tahun Rey juga tak pernah menunjukkan sikap yang buruk. Tidak setia, cuek, pemarah, atau hal-hal yang membuatku kesal, tak pernah, hampir dibilang hubungan ini tak pernah cacat sedikitpun. Mungkin pertikaian kecil yang umum terjadi pernah kami lalui tapi itu juga pasti karena kekanak-kanakan ku. Dan tidak berdampak begitu besar pada hubungan kami.
            Sampai di semester tiga Rey semakin menunjukkan passion nya yang tidak sejalan dengan jurusan kami, dia pun mengajakku dan 3 teman lain untuk memulai usaha kecil-kecilan sembari mencari pengalaman dan mengisi waktu. Awalnya aku menolak, bagaimana mungkin mahasiswa kedokteran seperti kami masih punya waktu untuk mengurus usaha selagi kuliah? Walaupun sejauh ini Rey sudah menunjukkan kemampuannya untuk kuliah sambil usaha sejak awal masuk kuliah dulu. Usaha ini awalnya berjalan lancar dan keuntungan sebagian bisa kami sedekahkan pada yang membutuhkan, tapi akhirnya berhenti ditengah jalan karna masing-masing dari kami sibuk menyelesaikan tugas akhir.
            Semuanya berjalan dengan baik, aku dan Rey menyelesaikan tugas akhir dengan baik. Dan kami sama-sama mendapatkan lokasi profesi di Blitar, Jawa Timur. Susah senang kami lalui bersama hingga tiga tahun tak terasa lama bagiku. Hubungan ini semakin serius dan mendewasa, tiba saat hari yang ditunggu-tunggu, wisuda kami berdua. Orang tua Rey dari Kalimantan dan orang tua ku dari NTB datang ke kota perantauan kami untuk menghadiri wisuda ini. Senyum merekah sepanjang hari karena perjuangan panjang selama ini akhirnya selesai juga. Malamnya untuk pertama kali keluargaku dan keluarga Rey makan bersama disebuah rumah makan sederhana. Malam itu berlagsung sangat syahdu, aku bahagia karena akhirnya keluarga kami bisa saling bertemu dan aku percaya hubungan ini bisa berlanjut ke jenjang yang lebih serius.





            Menjalani hubungan jarak jauh dan entah akan berakhir bagaimana kadang membuatku hampir putus asa. Setelah kami wisuda hari itu, selang 5 bulan setelahnya Rey dan keluarganya datang ke NTB dan bermaksud melamarku. Penyambutan keluarga dirumah sangat baik dan aku benar-benar tidak menyangka secepat itu Rey akan melamar, karena memang dia tidak mengatakan sebelumnya. Karena ada suatu alasan, dengan tenang ayah mengatakan untuk menunggu dulu. Aku bisa terima, begitu juga dengan Rey sekeluarga, masih akan bersabar menunggu jawaban. Ayah adalah seseorang yang tegas dan berprinsip, aku dan saudaraku tak pernah banyak bicara dengan Ayah, karena itu aku lebih terbuka pada Ibu.
            Satu bulan, dua bulan, lima bulan, hingga delapan bulan. Ayah tak pernah mengatakan iya, Ayah tahu secara agama Rey adalah anak yang baik, Rey juga sudah punya pekerjaan dan usaha yang tetap di Kalimantan, aku pun selalu bertanya-tanya pada Ibu apa alasan Ayah membiarkan kami menunggu terlalu lama begini? Segala macam usaha sudah kulakukan agar Ayah segera menjawab atau paling tidak memberi alasan padaku. Akhirnya terjawab sudah, karena jarak. Ayah tidak ingin aku dibawa ke Kalimantan, keluarga Rey pun tak bisa melepas dia untuk berkeluarga di NTB karena alasan usaha di Kalimantan yang harus diteruskan. Sedih, kecewa, dan putus asa.
            Malam itu aku menelefon dan membicarakan semuanya pada Rey, terdengar nada kecewa diakhir kalimatnya saat menyudahi perbincangan kami malam itu. Aku tetap yakin bisa merubah pemikiran Ayah, tapi tetap saja keputusan itu membuat hubunganku dengan Rey semakin renggang. Yang kutahu dia semakin memperbaiki diri, melakukan banyak hal bermanfaat bagi orang banyak dan sudah jelas kehabisan waktu untuk hubungan kami yang tidak jelas ini. Entah bagaimana, yang kuyakini ini memang salah kami karena memulai cinta yang seharusnya hanya diikat dengan pernikahan tapi kami malah tenggelam dalam hubungan yang sia-sia, pacaran.





            Waktu berjalan, akhirnya Rey mengirimiku pesan singkat yang tidak singkat. Dengan air mata yang tidak bisa lagi dibendung, aku membaca pesan itu berulang-ulang. Jelas sudah kalimat menyerah tersirat dalam pesannya, penyesalan, keputusasaan untuk menunggu lebih lama lagi.  Kuakui saat itu kami berdua sudah berumur 27 tahun dan sudah memasuki umur siap menikah. Resmi sudah, hubungan yang telah kami jalani bertahun-tahun lamanya tidak ada artinya lagi, segala suka duka ditanah rantau yang membuat kami banyak belajar tentang hidup tidak ada gunanya lagi. Sedih, putus asa, kecewa, bahkan aku hampir depresi saat itu.
            Pelan-pelan aku mencoba bangkit dan belajar dari kejadian ini. Semakin mendekatkan diri padaNya dan menyadari bahwa apa yang kujalani selama ini dengan Rey memang salah. Karena dengan berpacaran bukan berarti mendekatkan jodoh dan jomblo bukan berarti menjauhkan jodoh. Semua itu sudah ada ketetapanNya, sudah ada skenarioNya, tak perlulah terlalu memenangkan hati untuk saling memiliki disaat belum waktunya, sungguh itu tak ada gunanya, sia-sia.
            Setelah cukup lama terlamun dan mengingat cerita lama itu akhirnya aku tersadar dengan apa yang kulihat di wall facebook Rey. Alhamdulillah kini Rey yang dulu menjadi alasan bahagia dan semangatku telah menjadi alasan bahagia orang lain. Sekuat hati aku mencoba sabar dan tidak membiarkan air mata ini jatuh untuk kesekian kalinya. Aku yakin Allah sudah mempersiapkan jodoh terbaik untukku, entah di dunia atau mungkin di akhirat. Yang pasti aku harus terus melanjutkan hidup dan menjadi sebaik-baiknya manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Aku yakin orang yang sekarang berada di samping Rey adalah yang terbaik untuknya, percayalah ketetapan Allah itu pasti datangnya cepat atau lambat. Entah perkara jodoh ataupun kematian. Terimakasih atas segala ketetapananMu ya Rabb, aku yakin ini yang terbaik, terimakasih hati yang pernah singgah.






BIODATA PENULIS
Nama               : Rizka Wulandari Putri
Akun Sosmed : rizkawulandari (instagram)
                        rizkawulandariputri (id Line)
Email               : rizkawulandari10@yahoo.co.id
Alamat                        : JL. Baiduri Pandan 1 no 2 Griya Sakinah, Tlogomas, Malang, Jawa Timur
No HP             : 085247557501

Tips Move On ala Rizka:
1. Dekatkan diri padaNya ya girls, karena dengan mendekatkan diri pada sang pencipta akan membuat kamu semakin yakin bahwa kamu punya Dia yang maha hebat dan pengatur skenario terbaik.
2. Quality Time bareng keluarga. Nah kamu pernah gak kepikiran kalau orang tua kamu, kakak kamu, adik kamu,semuanya pasti rindu sama kamu yang dulu. Sebelum disibukin sama si dia, kamu udah jarang tuh main atau cerita-cerita lagi sama keluarga, so sekarang waktunya kamu menghabiskan waktu bareng mereka tanpa kepikiran kenangan kenangan dulu.
3. Quality Time bareng sahabat. Saat dulu kamu masih sibuk kepikiran dia, apa kamu ingat kalau kamu masih punya sahabat yang selalu ada buat kamu saat senang ataupun sedih? Yuk ngumpul lagi bareng mereka, mereka kangen tuh.
4. Menjalankan hobi. Galau bikin kamu lupa kalau kamu suka masak, berenang, baca novel, travelling dan hal asik lainnya. Ayo kembali lakuin hobimu, kamu bakal sadar kalau dunia ini lebih indah tanpa si dia.
5. Bergabung dengan majelis ilmu / organisasi/ kegiatan volunteer. Dengan itu kamu akan mengenal lebih banyak orang dan melakukan interaksi dengan berbagai orang, tentunya akan membuka lingkaran pertemananmu dan siapa tahu salah satunya adalah calon imam kamu hehe atau paling tidak kamu akan mendapatkan pengalaman seru daripada sekedar galau memikirkan hal yang sia-sia.
6. Banyak berbagi. Memberi hadiah untuk keluarga, memberi sedekah untuk fakir miskin atau anak yatim pasti membuat kamu lebih bahagia. Karena dengan berbagi kamu akan merasa berguna bagi orang banyak dan tidak lagi memikirkan kesedihan yang berlarut-larut.
7. Jauhi segala akses menuju masa lalu dengan dia, misalnya melihat foto kalian (sebaiknya dihapus daripada menuhin memori), mengingat segala yang dia suka atau tidak suka, melewati tempat yang sering kalian lewati dulu, jangan stalk sosmednya (ikhlaskanlah kalau dia lebih dulu berbahagia), jangan menanyakan kabar (kalau niatnya murni hanya untuk silaturahmi ya tidak apa asal jangan lebih dari itu).

8. Fokus memperbaiki diri, karena laki-laki yang baik untuk wanita yang baik, begitu pula sebaliknya. Tetap semangat ukhti, are you ready to be single fisabilillah?

ps: cerpen ini menjadi salah satu kontributor dalam perlombaan Sayembara Menulis "Untuk Hati yang pernah singgah" yang diadakan oleh penerbit Wahyu Qolbu.
16 April 2017

Coffee Break diujung usia Quarter Life Crisis (25)

 Alhamdulillah... menghitung hari akan memasuki usia 26. Rasanya tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya, matahari sepertinya sudah j...