Kamis, 03 Agustus 2017

Rindu? Istighfar... #CoffeeBreak7


                Kadang rindu memang selucu ini, dia yang sudah bertahun-tahun tidak pernah kau temui tiba-tiba hadir lagi dimimpimu. Mimpi sederhana tanpa suara, hanya kilasan kejadian sederhana yang pernah terjadi bertahun-tahun lalu. Benar, rasa cinta adalah anugerah tapi apakah berlaku sama dengan rindu? Apakah rindu juga anugerah? Atau ini hanya cara syaitan untuk menggodaku lagi? Untuk mengingat orang yang sudah jelas belum halal untukku.
Cinta memang indah apalagi jika cinta dirasakan oleh kedua belah pihak, iya indah yang menghanyutkan. Cinta membuatmu merasa lebih bersemangat memang, tapi apakah yakin cinta juga membuatmu semangat beribadah? Kalaupun jawabannya iya, bisa dipastikan itu adalah salah satu tipu daya syaitan yang berkamuflase menjadi cinta yang seolah syar’i padahal cinta sebelum halal bagaimanapun bentuknya adalah haram. Haram untuk dirasakan terlalu dalam, haram untuk diikrarkan atas nama pacaran.
Sulit memang ketika kedua pihak sudah saling mencintai tapi terbatas karena pacaran adalah hal yang haram, sulit. Jika sulit kenapa berani jatuh cinta? Kan cinta adalah anugerah. Cinta pada manusia bisa dikendalikan, bisa disalurkan melalui kegiatan lain yang lebih positif. Sempurnakan dulu cinta kita padaNya, baru meminta untuk dikirimkan makhluk terbaik menurut versiNya yang pantas untuk menjadi kekasih halal kita.
                Percayalah, ketika kita menjatuhkan hati pada seseorang pasti menjatuhkan harapan juga ikut didalamnya. Bukankah Allah swt pernah melarang umatnya untuk berharap selain padaNya?. Tapi sebagai manusia biasa saya juga pernah merasakannya, berbagai macam rasa, berbagai macam duka juga tentu dirasakan setelahnya. Jatuh cinta pada sahabat, bertemu cinta pertama setelah sekian lama berpisah, menjalin hubungan jarak jauh, dikhianati, dan berbagai macam polemik percintaan lainnya.
Jujur saya malu ketika harus mengingat betapa jahiliyahnya rizka yang dulu, walaupun selama menjalin hubungan pun saya tidak pernah macam-macam tapi tetap saja ketika pacaran kita sudah melakukan zina hati, karena mencintai orang yang belum halal untuk kita. Memang ketika punya pacar tentu hari-hari yang dijalani lebih berwarna, bersemangat, dan bergairah. Tapi itu hanya sesaat, keindahan itu fana dan tidak berguna, hanya membantu kita membuat jembatan menuju neraka. Ingat! Pacaran tidak akan mendekatkan jodoh dan jomblo tidak akan menjauhkan jodoh. Lantas untuk apalagi pacaran? Bukankah Allah swt telah menuliskan jodoh kita di lauh mahfuz ribuan tahun sebelum kita lahir?.
Alangkah bermanfaatnya jika kita mengisi kesendirian ini dengan terus memperbaiki diri dan mendekatkan diri padaNya, menggapai cita-cita, membahagiakan orang tua dan keluarga, melakukan hobi dan bermanfaat bagi orang banyak. Tidak akan ada rasa kesepian ketika kita sudah selalu berusaha mendekatkan diri padaNya, karena ketika kita sendiri pun, Allah swt senantiasa bersama kita, memudahkan segala urusan dan memberikan yang terbaik untuk hambanya.
Jika memang teman-teman masih merasa sulit untuk jauh dari pacaran mengingat “aduh pacar saya terlalu baik kak, masa diputusin”, atau “hubungan kami sudah 5 tahun kak, gak mungkin bisa putus”, “Kami sudah tunangan kak, masa iya dibatalin?”, atau “aku cinta dia kak, ntar aku mati kalau putus”. Oh Tuhan tolong, pacar kalian belum tentu jodoh kalian. Saya sudah berkali-kali, melihat fenomena orang yang pacaran 4 5 6 7 tahun pun akhirnya putus juga karena memang bukan jodoh, orang yang sudah menikah pun tidak sampai seminggu harus bercerai karena memang bukan jodoh, alasan terlalu baik? Dia gak bisa disebut baik karena sudah ngajak kamu pacaran, ngajak kamu sama-sama menuju neraka, naudzubillah.
                Saya pernah berada diposisi itu, merasa bahwa pacar saya adalah yang terbaik tapi seiring berjalannya waktu semakin sadar kalau apa yang dijalankan ini semakin sia-sia dan tidak ada manfaatnya. Selalu berdoa setiap sujud, “Ya Allah tolong tunjukkan kalau memang orang ini bukan yang terbaik untuk hambamu” doa itu selalu disebut beserta embel-embel lainnya, berdoa sungguh-sungguh untuk diberi celah agar semakin mudah melepaskannya dan bisa dengan leluasa berhijrah. Alhamdulillah Allah swt adalah sebaik-baiknya pengabul doa, semuanya semakin mudah bahkan saya tidak pernah merasa sedih yang ‘lebay’ sekalipun dia yang pernah membuat saya jatuh cinta begitu dalamnya, dengan santainya punya pacar baru dalam waktu sekejap. Hal ini bahkan tak membuat sedih melainkan bersyukur, karena telah dijauhkan dari orang yang tak baik.
                Teruntuk teman-teman yang masih termasuk kaum pacaran, percayalah saat ini kalian ada dalam fase yang sia-sia, sungguh. Fase yang tidak berujung, kecuali kalian dengan segera memutuskan untuk menikah. Spesialnya untuk kaum akhwat, kita sebagai wanita tentu harus menjaga diri dengan baik, percayalah dengan pacaran hanya akan mendekatkan kalian pada hal yang ‘berbahaya’ yang mengancam masa depan kalian, yang akan menjauhkan kalian dari jodoh terbaik. Begitu juga untuk kaum ikhwan, janganlah kalian menggoda kami para kaum akhwat untuk menerima cinta palsu kalian yang belum waktunya dengan mengumbar janji-janji lapakan yang tidak berguna. Jangan egois hanya karena kalian ingin memuaskan apa yang hendak kalian puaskan, jangan merasa berkuasa atas kami sebelum kalian benar-benar datang pada wali dan meminta kami dengan cara yang diridhai Allah swt.
Saya hanyalah gadis biasa berusia 20 tahun yang tentunya mengharapkan jodoh terbaik, yang entah berada dibelahan bumi mana, yang pasti saya yakin dia ada, dia nyata,kedatangannya pasti dan bisa menerima segala kekurangan ini untuk dilengkapi menjadi kelebihan. Dengannya saya bisa membagi mimpi dan bersama-sama meraihnya, meraih ridhoNya, menjalani sisa hidup untuk menjadi makhluk yang senantiasa memperbaiki diri dan bermanfaat bagi orang banyak, tinggal waktunya saja, yang semoga dipercepat dan dipermudah langkahnya menuju saya, Aamiin.
Untukmu yang kupercaya juga sedang memperbaiki diri, jagalah hati dan dirimu hingga waktu yang tepat akan mempertemukan kita untuk menyempurnakan separuh agamaNya bersama. Aamiin


Ps: Serius, ini nulisnya baper sambil ngebayangin jodoh impian baca ini dan segera kerumah temui papa, hahaha 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Coffee Break diujung usia Quarter Life Crisis (25)

 Alhamdulillah... menghitung hari akan memasuki usia 26. Rasanya tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya, matahari sepertinya sudah j...