Senin, 28 Agustus 2017

Hijrah #CoffeeBreak9


          Hijrah? kata yang beberapa tahun terakhir menjadi marak dikhalayak. Hijrah seakan menjadi demam baru dikalangan anak muda, menyerang setiap insan untuk terus mengikuti perkembangan zaman yang menuntut setiap orang untuk terus memperbaiki diri. Sebenarnya apa itu hijrah? perubahan menuju insan yang lebih baik.
          Kini trend dalam berbusana adalah salah satu contoh zaman sudah berubah dan sudah saatnya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, walaupun tetap seimbang dengan para kaum yang masih berada pada zaman jahiliyah. Memakai gamis, jilbab syari, bahkan niqab adalah hal yang semakin lumrah kita temukan pada remaja zaman sekarang, Alhamdulillah. Dan untuk kaum ikhwan, celana gantung dipadankan dengan baju koko adalah menjadi hal yang sangat kekinian.Tidak hanya dalam hal berbusana,dari segi kosmetik pun diiming-imingi dengan cap halal nya sehingga para muslimah tentu sangat tertarik dengan kosmetik ini karena semakin mendukung perubahan mereka ke arah yang lebih baik.
          Segenap rasa syukur harusnya menjadi hal yang kita ulang-ulang setiap saat karena diberikan kenikmatan iman dan islam, kenikmatan untuk terus memperbaiki diri setiap hari. Terlepas dari trend berbusana tadi, saya termasuk salah satu muslimah yang berusaha untuk melaksanakan kewajiban sebagai muslimah, menutup aurat dengan sempurna. Saya pernah berpikir, apakah saya sudah benar-benar hijrah? Ataukah hanya merubah penampilan dan berharap pujian dari manusia? Naudzubillah.
          Hijrah bukanlah sebatas memakai pakaian syari, hijrah adalah melakukan segenap perubahan dari segi penampilan, akhlak, perbuatan dan yang terpenting ibadah. Saya belum merasa benar-benar hijrah karena masih sulit lepas dari musik, masih sering berleha-leha saat azan tiba, masih senang berpose dalam kamera, dan belum membatasi diri untuk aktivitas kampus hingga malam hari yang didalamnya bercampur antara laki-laki dan perempuan, walaupun tujuan kami demi kepentingan orang banyak. Sesungguhnya hijrah tidaklah semudah yang dibayangkan banyak orang, sesungguhnya orang yang hijrah pun belum merasa benar-benar berhijrah.
          Perubahan adalah hal yang sulit ketika lingkungan seakan tidak mendukung, jadi ketika kita melihat orang lain sudah berusaha menjadi lebih baik dari segi penampilan maka dukunglah walaupun akhlaknya belum baik, walaupun masih pacaran, walaupun suaranya masih nyaring, walaupun pergaulan dengan teman lelaki masih belum dibatasi. Setidaknya ketika dia sudah mencoba untuk ‘mulai’ berhijrah maka tugas kita sebagai sesama muslim untuk mendukung dan mendoakannya agar tetap istiqomah dan terus memperbaiki diri. Walaupun saya sendiri pun sering ‘nyinyir’ ketika melihat teman yang sudah syari tapi masih pacaran, Astagfirullah sesungguhnya kita yang melihat orang lain lebih buruk pun belum tentu lebih baik dimata Allah swt.
          Semakin sering melihat dan memahami, saya bangga dengan orang-orang yang mampu untuk berubah secara drastis, dalam waktu singkat. Kecintaannya pada Allah swt tentulah yang menjadi dasar dalam melakukan perubahan menjadi lebih baik walaupun harus melewati tantangan yang tidak mudah.
          Satu hal yang saya yakini, ketika seseorang berani untuk menjadi lebih baik tentu akan Allah swt mudahkan prosesnya untuk menjadi lebih baik lagi. Akan Allah swt jauhkan dari hal-hal yang membawa kearah yang buruk, Alhamdulillah saya merasakannya sendiri. Saya berdoa semoga saya sendiri bisa terus memperbaiki diri dan istiqomah dengan jalan yang saya pilih, saya juga berharap keluarga, sahabat, dan seluruh umat muslim bisa menikmati nikmat iman dan selalu memperbaiki diri dengan hanya mengharap ridhoNya.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Coffee Break diujung usia Quarter Life Crisis (25)

 Alhamdulillah... menghitung hari akan memasuki usia 26. Rasanya tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya, matahari sepertinya sudah j...