Jumat, 18 Januari 2019

Coretan kasar....


Malang adalah salah satu alasan yang membuat saya utuh sebagai manusia, tempat kenangan dan segala ingatan bermuara. Tempat dimana perjuangan sebenarnya terasa, doa-doa terapal dan didengar sang Maha Esa. Kota dimana hampir dengan sempurna menimbun seluruh kesepian kemudian digantikan dengan tawa riuh rendah yang memecah segala rasa.
Tentang tersenyum dan mengumpat disela-sela macetnya gajayana – tlogomas – tirto saat jam pulang kerja, tentang sebuah lingkaran persahabatan yang isinya silih berganti entah karna tak serasi atau memang tak pernah sehati, tentang cinta yang entah akan berakhir seperti apa.
Cobalah kendarai motormu  dan lewati jalan bandung yang menawarkan indahnya, kau mungkin tidak pernah paham bagaimana puitisnya malang sampai kau mengitari jalan soekarno hatta dari ujung hingga ke ujung saat tengah malam tiba, kemudian singgah di ceker pedas ditepi jalan, menikmatinya dan menyadari bahwa cinta tak lebih sederhana dari dua orang yang ngobrol ngalor ngidul tanpa topik yang pasti sambil sesekali mengumpat karna pedasnya ceker tidak bisa dimaklumi.
Saya menemukan cinta pada setiap sudut kota ini, pada setiap pedagang pinggir jalan dengan gerobaknya yang sederhana tapi mampu memberi suasana paling romantis dibanding apapun, pada para pedagang bunga yang menjajakan dagangannya hingga pagi buta, pada setiap peluh yang jatuh menunggu kemacetan tak kunjung usai disekitar gajayana, pada setiap warung kopi yang mengantarkan banyak manusia pada jati dirinya, pada senyum mas kasir indomaret yang sampai mengusirmu karna malam sudah terlalu malam, pada setiap legamnya aspal malang – batu yang terlalu sering membuatmu harus mendorong motor bahkan saat dini hari.
Setiap sudut kota ini memberikan sekian banyak kisah. Jikapun waktu itu akan datang, cerita-cerita ini akan tetap pada tempatnya. Suatu waktu aku akan kembali, entah untuk mengulang kisah yang baru atau sekedar mengenang betapa malang tlah memberikan banyak cerita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Coffee Break diujung usia Quarter Life Crisis (25)

 Alhamdulillah... menghitung hari akan memasuki usia 26. Rasanya tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya, matahari sepertinya sudah j...