Tema coffee Break kali ini adalah mimpi. Sebelum cerita aku bakal jelasin kenapa harus coffee Break? jadi menurut aku kopi itu enak, apalagi diminum saat break atau istirahat. Jadi saat kalian dalam keadaan rehat begini betapa nikmatnya sambil membaca pendapat-pendapatku yang ada di bagian #CoffeeBreak, so lets read the story.
Sesuai judulnya "mimpi harus dituliskan?" judul ini adalah pertanyaan bukan pernyataan. Kenapa mimpi harus dituliskan? Teorinya saja, apapun yang kita tulis tentu akan jauh lebih diingat daripada apa yang hanya dipikirkan. Jika dituliskan kita akan lebih ingat, lebih berusaha, dan lebih serius untuk wujudin mimpi itu jadi nyata. Aku punya beberapa pengalaman yang bakal aku bagiin disini soal menulis mimpi dan tanpa sadar menjadi nyata.
Mimpi itu banyak bentuknya, ada yang kecil, sedang, sederhana bahkan ada yang jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Dari SMA aku terbiasa menuliskan semua yang aku mau, dulu sih nulisnya abstrak, kadang di smartphone, kadang di dinding, di binder sekolah, semaunya aku aja, tapi sekarang aku rubah kebiasaan itu dan nulis semua mimpiku di "buku ajaib". Buku tebal warna hitam, yang berisi semua resolusi, mimpi, harapan dalam jangka pendek maupun panjang.
Dengan menuliskannya aku sadar ternyata mimpi itu perlahan menjadi nyata, seakan dengan menuliskannya semesta ikut meng-amin-kan doa-doamu, coba deh. Waktu SMA dulu aku pernah obsesi banget pengen diundang ke istana negara, saking obsesinya aku nulisin mimpi ini di bio twitter yang dulu sedang marak-maraknya. Dan tanpa sadar tapi dengan usaha yang pasti, mimpi itu jadi nyata. Aku jadi salah satu perwakilan PPI Provinsi Kaltara untuk anjangsana ke Istana Negara, Alhamdulillah.
Aku pernah targetin selalu tiga besar setiap semester, jadi pengurus osis, undang artis ke acara sekolah, bisa jadi purna provinsi atau nasional, dan Alhamdulillah apa yang diimpikan itu bisa tercapai karena kita yakin dan mengupayakannya sepenuh hati. Beberapa yang aku sebutin diatas adalah mimpi menengah keatas saat SMA, masih banyak juga mimpi kecil ataupun mimpi besar yang masih diupayakan hingga hari ini.
Nah untuk mimpi sekarang ini Alhamdulillah beberapa sudah dichecklist, beberapa akan dichecklist, dan beberapa lagi masih diupayakan. Yang bikin aku excited baru-baru ini adalah "Ketemu Pak Sandiaga dan foto bareng". Lets read, aku bakal cerita.
Jadi di entri blog aku sebelumnya aku ada nyeritain tentang DINAR 2017, nah disitudeh aku foto bareng sama si Bapak wagub terpilih. Awalnya kakak aku nawarin buat ikut seminar ekonomi syariah di Bogor, kebetulan lagi long weekend juga. Melihat narasumbernya tentu aku tertarik, walaupun bener-bener gak ada Pak Sandiaga di brosur itu. Tapi alkisah entah mengapa dan kenapa, Pak Sandiaga mengisi materi di seminar motivasi bisnis menggantikan Pak Chairul Tanjung. Excited, seneng, kaget, gugup, pucat, saking senengnya pas tahu Pak Sandi jadi narasumber (oke ini alay). Karena jujur, aku baru-baru ini ngefans berat sama sosok Pak Sandi yang atletis, cerdas, dan pengusaha pula. Membeli beberapa buku biografinya, menonton video kesehariannya di youtube atau live streaming, menuliskan kunci-kunci motivasi darinya dan menempelkannya di dinding kamar. Semua itu mungkin agak absurd bagi beberapa orang, bagaimana mungkin ngefans dengan bapak-bapak yang cukup berumur sebegitunya. Sedangkan banyak temen-temen seumuranku yang lebih memilih menonton artis korea kesukannya, setiap orang kan memiliki selera yang berbeda he-he.
Awalnya aku pesimis banget bisa foto bareng karena keadaan gak mendukung, belum lagi aku harus nunggu sertifikat setelah seminar itu selesai. Lama bangettttttt, jadilah si sertifikat itu,dengan gontai aku pergi menuju gerbang mesjid untuk memesan taksi online, dan saat melewati lorong mesjid aku lihat kerumunan akhwat-akhwat bahkan ibu-ibu yang antri foto bareng dengan Pak Sandi. Masya Allah ternyata beliau sholat jumat dimesjid dekat sini. Dengan usaha keras, berhasil lah aku berfoto tepat disampingnya, Alhamdulillah.
Betapa rencana Allah swt itu indah, bayangin kalau sertifikat aku jadinya cepat pasti aku sudah balik daritadi dan gak sempat foto bareng. Padahal aku sudah gak berharap bisa foto bareng, karena sudah bertemu aja syukur pikirku. Itulah rencana Allah swt, yang tadinya gak ada bisa dibikin ada, yang tadinya gak mungkin jadi mungkin.
Ini adalah sedikit cuplikan salah satu mimpi sederhana ku dibuat nyata oleh Allah swt, karena aku yakin dan memintanya. Karena hal ini harusnya menjadi pelajaran buat kita agar berani bermimpi dan menuliskannya, mimpi-mimpi sederhana saja Allah swt kabulkan apalagi mimpi-mimpi besar dengan upaya yang besar. Kepercayaanku pada mimpi semakin besar semenjak Allah swt selalu memberi kesempatan untuk mewujudkannya, walaupun mungkin ada banyak juga yang sampai hari ini masih diupayakan. Dengan menulis blog ini saja sudah menjadi salah satu upayaku untuk menjadi penulis yang bermanfaat bagi orang banyak, mempunyai toko buku yang menjadi trobosan terbaru diantara toko buku lainnya, dan mimpi-mimpi besar lain yang kuharap bisa kita aminkan bersama, Aamiin.
Bismillah, buku ajaibku akan semakin penuh dengan mimpi-mimpi luar biasa dan akan segera aku checklist. Sedikit cuplikan ini kuharap bisa menjadi salah satu dari banyak motivasi bagi kalian yang membacanya untuk terus berani bermimpi dan mengupayakannya. Pesan Pak Sandi "Mimpimu masih terlalu kecil jika belum ditertawakan orang lain". Jangan pernah malu untuk ungkapkan mimpi kalian pada orang lain, karena entah mereka menertawakan atau meng-amin-kan semua itu akan menjadi jembatan yang tanpa sadar mengantarkan kalian pada nyatanya mimpi itu.
ini mimpi yang aku tuliskan februari lalu (maafkan tulisan yang berantakan itu, karena orang kreatif tulisannya harus berantakan he-he)
(Maafkan wajahku yang kucel itu)