Minggu, 07 Juni 2020

aku tau kita tumbuh dari kilat badai, aman damainya kehidupan
kutemukan kamu
kau temukan aku
kita berpandang, terbangun


kau sedang menipu

aku tau, kau sedang menipu
mengiris hatimu sendiri
memupuk ego hingga tumbuh setengah mati
kau berlagak lupa padahal pemeran utama
katamu kakimu cukup buatmu berlari paling kencang
padahal kau lupa
dia tak pernah lebih kencang saat terpincang sebelah

kau sedang menipu
padahal badanmu sakit memohon ampun
kau terus saja berlari
padahal garis usaimu sedari tadi kau lalui

kau sedang menipu
berlagak punya rumah untuk pulang
padahal pulang itu tak kau kenal lagi
sejak kakimu kau anggap paling kencang, padahal pincang tak berkekuatan

kau sedang menipu,
badai yang ada dihatimu :)

aku lupa siapa aku

 rengkuh aku,
tepat dipundakmu
biar ku tegap dan tak goyah

lupakan hari itu,
aku lupa siapa aku
istana megah, kereta kencana, sepatu kaca
tak pernah cukup, mengganti pundakmu

kokoh, tegap tanpa ampun
senyum getir melawan kilat badai
pelik hidup sedari lahir

kulihat kau senyum,
dipan menggoyangku..
aku terbangun,
senyummu lenyap.. tergantikan

ayah ibu senyum setengah sabit
melihatku hampir mati, menanggung cinta
dibalik gaun emas
penuh air mata

kucari kamu,
tanpa getir , tak berbalik arah walau sedikit
kau bawa pundakmu
aku lupa siapa aku

Hikmah dibalik covid-19 #CoffeeBreak22

Terhitung sudah 3 bulan libur dan menjalani kehidupan yang beda banget. Covid-19 bener-bener mengubah banyak hal. Semuanya serba dirumah, dan rasanya? hampa sudah pasti :). Kuliah, bekerja, bertemu, belajar, menghibur diri semuanya dilakukan dirumah. Rencana pernikahan, wisuda, seminar, mencari kerja, berkarya, manggung, bertanding, liburan keluar kota bahkan sekedar ke pantai atau ke gunung semuanya batal atau tertunda dengan caraNya. Kesel sudah pasti, bete udah jadi satu, tapi percaya gak sih kalau semua ini udah pasti banget ada hikmahnya. percaya gak?
Aku sih percaya, dan aku yakin ini memang yang terbaik. Kadang ngerasa rugi banget bayar kuliah profesi mahal, yang harusnya praktek di rumah sakit tapi jadi kuliah online aja dari rumah. Percaya gak kalau ternyata Allah tau, aku gak sanggup untuk praktek lama dan pindah-pindah RS selama setahun. Kadang ngerasa, yahh waktu ketemu sama temen-temen kuliah abis deh gara-gara corona, hey percaya gak kalau Allah gak mau aku melakukan hal-hal yang sia-sia karena menghabiskan waktu yang kurang manfaat disana. Duh harusnya aku begini, harusnya aku begitu, harusnya harusnya harusnya. Padahal sudah Allah janjikan bahwa apa yang menurut kita baik bisa jadi buruk menurut Allah, sebaliknya apa yang menurut kita buruk bisa jadi baik menurut Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Masya Allah.
Sekarang tinggal gimana kita ikhlas menerima apapun ketentuan Allah beserta hikmah hebat dibaliknya, percaya deh kejadian saat ini akan menjadi kesyukuran luar biasa untuk kita kedepannya. yang mau nikah semoga semuanya diperlancar dan diberi kesempatan dilain waktu untuk resepsi yang lebih besar, sekarang akad nya dulu aja ya. Yang mau wisuda, gakpapa sekarang wisuda online dulu Insya Allah akan Allah gantikan dengan kejadian hebat lain yang menanti diujung sana. untuk siapapun yang sedang resah dengan segala penundaan ini, sabar ya, lihatlah sisi terang ditempat paling gelap sekalipun :)

Coffee Break diujung usia Quarter Life Crisis (25)

 Alhamdulillah... menghitung hari akan memasuki usia 26. Rasanya tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya, matahari sepertinya sudah j...