Tidak ada perayaan khusus, tidak ada sesuatu yang begitu spesial, ya sekali lagi karena jarak.
Jarak yang tak pernah memberi ampun selalu menjadi pemisah yang jelas diantara kita. Tidak terasa setahun yang berat, penuh percikan amarah maupun tuntutan kesabaran bisa terlewati walaupun dipenuhi rasa lelah.
Sekarang bukan lagi keseruan menunggumu disetiap akhir pekan atau menunggumu kembali dari pendidikan, bukan lagi hal sesederhana itu..
Tiga minggu lagi lebaran tiba, aku percaya ini menjadi lebaran kedua tanpa pertemuan (sama sekali)
Miris memang, mengapa masa depan begitu menyakitkan saat perjuangan? mengapa demi masa depan terlalu banyak yang dikorbankan? perasaan misalnya?
Bisakah sedikit saja pengorbanan kau berikan untukku?
Sedikit saja?
Entah berapa ribu kilometer, entah berapa banyak selat yang harus kau arungi, berapa jarak yang harus kau tempuh.
Tapi lupakah kau sudah berapa musim kita tak bertemu?
Sudah berapa musim aku menangis sendiri menagih rindu? yang entah kuadukan pada siapa, entah pada siapa.
Memang satu tahun yang indah ini tak ada yang berubah diantara kita, kau tetap manis, selalu manis, kau tetap sabar, kau selalu menunjukkan sisi sabar yang selalu membuatku jatuh cinta, tapi sadarkah pertemuan dalam sebuah hubungan itu perlu?
Apakah aku yang terlalu banyak menuntut? dan keadaan yang tidak pernah berpihak,
Sekali lagi, sabar adalah satu-satunya hal yang bisa kita pegang sekarang. Hanya sabar dalam bertahan dan menunggu.
Selamat 14 ke 12 kalinya, cinta ini sederhana..
sesederhana aku hanya berharap bisa mendengar tawa khasmu langsung tanpa perantara..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar