Minggu, 13 Mei 2018

Pindah pun butuh proses ... #CoffeeBreak15

Berpindah dari satu tempat ke tempat yg lain adalah perihal yang tidak mudah. Mungkin jika hanya sekedar berpindah dari malang ke surabaya memang adalah hal yang mudah, tapi tidak dengan berpindah dari tempat yang buruk menuju tempat yang lebih baik. Hijrah dalam bahasa adalah kebalikan dari menyambungkan, yaitu memutus. Memutus hal-hal yang buruk, meninggalkan hal-hal yang Allah larang. Syarat hijrah adalah dengan hati nurani, dengan niat yang syiddiq (jujur), jika niatnya untuk dunia maka hanya dunia lah yang didapatkannya, jika niatnya karena Allah dan Rasul maka akhirat lah yang didapatkannya.
Hijrah membutuhkan pengorbanan, tentu. Mengorbankan hartanya, pekerjaannya, keluarganya, bahkan segala kenikmatan dunianya. Hijrah membutuhkan proses, tentu.
Berbicara tentang hijrah, banyak muslimah-muslimah yang makin hari semakin menyempurnakan pakaiannya. Menyempurnakan akhlaknya, ibadahnya, dan segala hal yang mendukung proses hijrahnya. Banyak... sangat banyak.
Tapi banyak juga yang sempurna niat hijrahnya, sempurna pakaian menutup auratnya, tapi belum mampu sempurna dalam menjaga hawa nafsunya terhadap godaan duniawi, pacaran misalnya. Hal ini manusiawi karena hijrah pun butuh proses, tolong jangan salahkan jilbab syar'i nya, jangan salahkan niat hijrahnya.
sering bahkan hampir selalu setiap berkumpul dengan kawan dimana saja, ada saja cibiran demi cibiran dilontarkan pada teman-teman yang berlabel hijrah tapi masih pacaran. Miris. saya lontarkan argumen untuk menjelaskan bahwa 'aurat' dan 'pacaran' adalah dua hal yang nyata berbeda. Masih banyak diluar sana orang-orang yang hijrah dan menyempurnakan hijrah seutuhnya. Tapi selalu saja hal kecil menjadi pandangan menyeluruh, seperti nila setitik rusak susu sebelanga, kaum hijrah bagai dipandang sebelah mata.
Pandangan orang lain adalah hak pribadinya, argumen saya adalah kewajiban saya untuk menjelaskan dan akhlak para muslimah adalah kewajiban mereka untuk memperbaiki dan menyempurnakan dengan sebaik-baiknya.
Saya belum menjadi sebaik-baiknya muslimah dan saya memang tak setuju dengan teman-teman yang hobi dakwah tapi masih melakukan maksiat tapi setidaknya jangan men-judge seseorang yang sudah berupaya memperbaiki diri tapi belum mampu sempurna dalam hijrahnya. Setidaknya mereka sudah berniat, mengupayakan, dan menyempurnakan hal-hal yang memang Allah wajibkan. Jangan merasa diri kita sudah lebih baik, karena manusia terbaik seperti Rasulullah pun pernah melakukan salah.

Jumat, 04 Mei 2018

Berkepribadian ganda? #CoffeeBreak14

Semakin kita tumbuh dan mendewasa, banyak hal yang kita pikir sepele ternyata sangat penting untuk dimengerti. Jenis kepribadian misalnya? sebelum ngobrol agak jauh, lets talk about our self.

Introvert atau Introversion adalah kepribadian manusia yang lebih berkaitan dengan dunia dalam pikiran manusia itu sendiri. Jadi manusia yang memiliki sifat introvert ini lebih cenderung menutup diri dari kehidupan luar. Mereka adalah manusia yang lebih banyak berpikir dan lebih sedikit beraktifitas. Mereka juga orang-orang yang lebih senang berada dalam kesunyian atau kondisi yang tenang, daripada di tempat yang terlalu banyak orang.

Ambievert atau Ambiversion adalah kepribadian manusia yang memiliki 2 kepribadian, yaitu Introvert dan Extrovert. Manusia dengan kepribadian ambievert dapat berubah-ubah dari introvert menjadi extrovert, atau sebaliknya. 

Extrovert atau Extraversion merupakan kebalikan dari Introvert. Manusia dengan kepribadian extrovert lebih berkaitan dengan dunia di luar manusia tersebut. Jadi manusia yang memiliki sifat extrovert ini lebih cenderung membuka diri dengan kehidupan luar. 

Jujur, berada ditengah keramaian adalah hal yang paling kubenci. seperti ngopi-ngopi tanpa arah, rapat besar yang melibatkan banyak orang, dan diskusi basi yang topiknya pun tak menarik perhatian.
Sulit menerima orang baru, sulit mengungkapkan pendapat didepan orang baru, dan segala hal yang memerlukan adaptasi lebih. Tidak mudah terbuka dan percaya pada orang lain, bahkan untuk berbincang lebih saja tidak ada keinginan. Kadang hal ini membawa banyak kesulitan, walaupun aku tahu diriku ini tidak sepenuhnya introvert.
Setelah lama beradaptasi, memahami karakter dan sikap orang tersebut, aku bisa lebih ekstrovert dibanding para ekstrovert lainnya. Tapi dengan catatan, ketika aku sudah mengenalnya dengan baik.
tidak jarang banyak orang diluar sana yang menilai para introvert adalah orang yang aneh. Aku benci ke mall, jika tidak ada tujuan yan jelas. aku tidak begitu tertarik ke tempat rekreasi jika bukan dengan keluarga tercinta, dan aku benci orang baru.
Selalu ada ketakutan dan rasa tidak percaya diri setiap diharuskan bertemu dengan orang baru. Eits jangan salah, walaupun takut aku selalu mencoba keluar dari zona nyaman yang kubuat sendiri. Dari SD hingga kuliah aku selalu mencoba mengikuti banyak kegiatan dan serius didalamnya. Walaupun banyak juga yang kutinggalkan begitu saja heeee.
Dari SD aku sudah dibiasakan mama untuk tampil didepan orang banyak, walau tidak sepenuhnya kunikmati. Mengikuti berbagai lomba mulai dari lomba nyanyi hingga story telling. Mulai dari olimpiade sains hingga jadi MC setiap acara sekolah. Semuanya sudah kucicipi.
Di SMP aku tidak begitu tertarik dengan ekskul yang ada, selain karena memang tidak ada yang menarik kecuali PMR, aku juga kehabisan waktu untuk belajar mati-matian dan bersaing dikelas unggulan yang mengerikan itu. Setidaknya 10 besar paralel adalah hal yang membanggakan waktu itu.
Dan puncaknya adalah di SMA. Seperti ada dendam tersendiri karena saat SMP gak pernah punya waktu buat ekskul, aku bertekad untuk serius ekskul di SMA ini hehe. Mulai dari ikut Marching Band dan sempat tampil diberbagai acara besar tingkat kota, walaupun cuma satu semester. Menjadi pengurus OSIS juga sangat amat kunikmati, seperti memiliki keluarga kedua yang hangatnya masih terasa sampai hari ini. Pengurus OSIS 2012-2014 adalah orang-orang luarbiasa yang mengajarkanku bahwa tak selamanya orang baru itu mengerikan, dan tak selamanya sendiri itu menenangkan. Intinya bersyukur banget bisa kenal dengan mereka ini. selanjutnya adalah menjadi paskibraka tingkat provinsi, prestasi lucu yang gak sengaja ter-impikan karena sesuatu ehhh wkwk. Masuk dalam lingkungan yang benar-benar baru dan asing, adalah pencapaian yang waw untukku sendiri. btw, walaupun mengikuti segudang kegiatan aku tetap konsisten 5 besar setiap semseternya, Alhamdulillah.

Overall, itulah sekian banyak kegiatan yang pernah kucicipi selama sekolah dulu. waktu kuliah? oiya kalau kuliah sekarang aku cuma ikut BEM dan gak serius ngejalaninnya, bukan karena gak suka tapi belum nemuin point dimana aku cinta sama perkumpulan ini he-he. Selain BEM aku juga suka nulis-nulis kaya gini nih, cerpen / coffee break  atau isu-isu yang lagi marak gitu. Aku juga lagi nyoba buat usaha stuff-stuff lucu yang kadang membuatku gagal untuk menjualnya karena lebih milih buat dipake sendiri -__-

Dari kegiatan-kegiatan yang kuceritakan diatas apa kalian bisa mengambil kesimpulan? Sebenarnya aku ini introvert / ambivert / ekstrovert?

Aku pun tak mengerti~~

Yang pasti, aku selalu merasa nyaman dan aman ketika berdiskusi dengan pikiranku sendiri. ketika menulis dan menuangkan apa yang membuatku resah. ketika ngeteh diruang keluarga bersama orangtua dan saudara-saudaraku. ketika senja dan mengendarai motor sendiri disepanjang jalan bandung (malang) dan disepanjang jalan menuju bandara (tarakan). ketika berbelanja apapun yang sudah kulist dari jauh-jauh hari dan sendirian, tanpa menunggu ataupun ditunggu. ketika melakukan aktivitas sesuai jadwal yang sudah kutentukan. dan ketika tulisan ini dipahami oleh seseorang disana yang kesulitan memahamiku secara langsung eitssss.

Ada seikit pesan yang kuambil dari satu buku yang keren, lets read!

Dalam hidup kamu akan bertemu dengan banyak orang yang memiliki tipe dan karakter beragam. Ada yang seindah bunga mawar, ada yang seperti amukan ombak, ada yang sekokoh gunung, ada yang secerah langit biru, dan ada pula yang misterius seperti hujan.  Mungkin kamu juga akan menemukan seseorang berkarakter 'kejam' seperti topan ganas yang menyapu semua halangan didepannya. Mungkin kamu pun akan bertemu dengan mereka yang mengejutkan seperti petir, mereka dengan karakter sedingin es, atau mereka yang menghangatkan seperti api unggun.
Mereka dengan berbagai karakter mungkin akan mensuplay sinar matahari, menurunkan hujan, membawamu ke taman bunga yang indah, atau membawamu ke padang gurun yang kering. mereka dapat memberikanmu cahaya atau justru meredupkan cahaya yang kamu miliki. mereka akan menawarkanmu obat atau justru memberikanmu racun.
Jangan takut untuk "menjelajahi" mereka. jangan takut untuk bertemu setiap orang yang berbeda. jangan menutup dirimu untuk merasakan 'sentuhan' dari tiap-tiap orang yang berbeda.selalu ada sesuatu yang berbeda di genggaman dari tiap-tiap orang yang kau temui. mereka semua memiliki materi pelajaran yang berbeda yang akan mengajarimu tentang hidup. Pelajaran yang akan kamu pakai untuk mencapai kualitas hidup yang lebih tinggi. Untuk jadi dirimu yang terbaik.





Coffee Break diujung usia Quarter Life Crisis (25)

 Alhamdulillah... menghitung hari akan memasuki usia 26. Rasanya tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya, matahari sepertinya sudah j...