Kamis, 08 Juni 2017

Surat kecil untuk petinggi yang baru #CoffeeBreak5

Napak tilas kesibukan yang merenggut hampir separuh ramadhanku akhirnya berakhir juga. Boleh jadi ini adalah awal mula "rest for awhile"

Lets start... Setelah berjibaku dengan atlas-atlas tebal nan membosankan yang masih berbau harum khas buku baru karena memang jarang dibuka, copyan copyan materi yang lebih pahit dari kopi asli, dan resumean resumean materi seadanya berbekal niat yang tinggi. Akhirnya kulalui Ujian akhir praktikum dan ujian akhir tulis selama kurang lebih 3 minggu ini, masalah hasil? Bisa kita bicarakan dibelakang.

Lets discussion, PEMIRA atau pemilu raya atau pemilihan pejabat kampus baru aja berlangsung. Dari sini, aku bisa ngerasain langsung euforia berada diantara para mahasiswa yang haus perubahan, haus kepastian, dan menjunjung tinggi kepentingan kelompok kelompok. Bagiku, mahasiswi yang memang nyata berada pada salah satu pihak membuatku berpikir, bagaimana dengan mahasiswi atau teman2 yg lain yang tidak berada pada keduanya? Apa mereka paham dengan apa yang sedang berlangsung? Ibaratnya dari 100% , bisa dibilang yang menjadi aktivis dalam organisasi atau paham mengenai arus deras, curam terjalnya organisasi hanyalah 35% atau bahkan 20%? Perbandingan yang sangat tidak adil. Kemana sisanya? Ya benar, mereka tenggelam pada ketidakpahaman, keapatisan yang dipaksa keadaan, keraguan, kebingungan, dan ke ke yang lainnya, yang terbungkam oleh janji janji manis para calon petinggi kampus.

Apa mereka paham dengan kalian yang menjanjikan "perubahan"? Dengan kalian yang menjanjikan "Kekuatan dalam pengalaman"? Dengan kalian yang memikirkan kepentingan kelompok? Yaa mungkin juga kepentingan orang banyak, tapi menjadi tinggi tentu untuk menopang siapa diatas kalian bukan?

Jika saya menjadi orang yang tidak tahu asal mula, awal jadi, pahit manis perjalanan mengenai organisasi itu. Apa mungkin saya dapat memilih yang benar? Saya hanya menjadi saksi hiruk pikuk kalian mengatakan "Organisasi adalah keluarga, keluarga harus diteruskan", "kita butuh perubahan, bukan hanya yang berpengalaman". Hey! Bangunlah kalian para petinggi kampus, kami tak mengerti dengan omongan kalian. Kami tak butuh tau kalian dari mana, apa kalian akan membuat perubahan atau tidak, yang kami tau kami adalah orang orang yang tidak tahu tapi dipaksa tahu, dipaksa memilih tanpa mengetahui siapa dan apa tujuan kami memilih. Bak kucing dalam karung? 

Kepercayaan mungkin bertambah ketika (misalnya) saya memilih si A yang katanya "keluarga sendiri", "lebih berpengalaman", dan lain lain. Apakah kamu mengira kita berada dalam zaman kerajaan? Dimana pemimpin yang lahir berasal dari keluarga sebelumnya dan begitu seterusnya? Kemudian, jika saya memilih si B yang katanya "Menjanjikan perubahan" "merawat menjadi lebih baik", hey sadarlah kalian orang asing! Kenapa begitu beraninya menjanjikan banyak hal yang sebenarnya kalian sendiri tidak pernah tahu? Janji manis berpotensi besar diingkari, ingat itu.

Saya bingung, sekali lagi jika saya berada pada kelompok yang tidak tahu. Kenapa kalian terlalu berfokus pada apa yang menjadi keunggulan masing-masing? Kenapa kalian tidak memikirkan kami yang tidak tahu ini, yg bahkan tak paham sama sekali tentang apa yg kalian ributkan? Kalian lupa kami adalah bagian dari rakyat yang akan kalian perjuangkan? Rakyat yg mencoba percaya pada apa yang sebenarnya tak pernah diyakininya.

Untuk kalian Calon Para Pemimpin Kampus yang diridhai Allah, dari manapun kalian berasal, keluarga sendiri ataukah bukan, akan membawa perubahan ataukah tidak, orang asing yang mencoba berjanji entah ditepati atau tidak. Ingatlah kami ribuan para warga FIKES yang menagih janji kalian, kami tak peduli bagaimana lataar belakang kalian, yang kami ingin adalah keadilan yang terlihat jelas hampir tipis terkikis habis tak ada. Biaya kuliah kedua termahal setelah FK ternyata berhasil membuat kami sangat apatis terhadap apapun itu selain belajar dan praktikum. 

Kami mohon pahamilah, ajak kami untuk mengenal, memahami, dan belajar percaya pada kalian yang sudah kami pilih nanti. Jangan sekali-kali hanya sibuk mengurusi kepentingan kalian dan kelompok kalian itu, ingat! Kami sebagian yang terlihat kecil tapi menguasai hampir seluruh kampus ini, juga adalah bagian dari masyarakat kalian.

Terimakasih,
Salamku untuk petinggi yang baru





(Ps: saya menulis untuk mewakili para kelompok apatis, tapi memilih yang pasti dan punya pengalaman itu lebih baik)

Coffee Break diujung usia Quarter Life Crisis (25)

 Alhamdulillah... menghitung hari akan memasuki usia 26. Rasanya tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya, matahari sepertinya sudah j...